Jakarta, CNN Indonesia —
Kabel bawah laut yang berada Ke Laut Merah putus dan menyebabkan masalah konektivitas Jaringan Ke sejumlah Bangsa Asia dan Timur Ditengah.
Menurut grup monitoring Jaringan Netblocks, gangguan Jaringan ini terjadi Ke beberapa Bangsa seperti India dan Pakistan. Netblocks juga menyebut masalah serupa dialami Ke Etilasat dan Du Ke Uni Emirat Arab (UEA).
Dikutip Di Reuters, belum jelas siapa yang bertanggung jawab atas kerusakan tersebut, tetapi Netblocks mengidentifikasi masalah ini terjadi Ke sistem kabel Ke Di Jeddah, Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke Sabtu (6/9), Microsoft mengatakan bahwa para User Microsoft Azure Bisa Jadi Akansegera Merasakan peningkatan latensi Lantaran adanya beberapa fiber bawah laut putus Ke Laut Merah.
Perusahaan tersebut mengatakan bahwa para penggunanya Bisa Jadi Akansegera Merasakan gangguan layanan Ke rute lalu lintas yang melewati Timur Ditengah.
Azure, penyedia cloud terbesar kedua Ke dunia Sesudah Amazon, telah mengalihkan lalu lintas Melewati jalur jaringan alternatif dan lalu lintas jaringan tidak terganggu.
“Kami Mengantisipasi adanya latensi yang lebih tinggi Ke beberapa lalu lintas yang Sebelumnya Itu melewati Timur Ditengah. Lalu lintas jaringan yang tidak melintasi Timur Ditengah tidak terpengaruh,” kata Microsoft.
Melansir Cloudflare, kabel putus, baik Ke bawah laut maupun Ke darat, seringkali mengakibatkan gangguan konektivitas Jaringan. Hal tersebut bisa membuat sebuah jaringan, kota, atau Bangsa menjadi offline.
Hal ini terutama terjadi ketika tidak ada resiliensi yang memadai atau jalur alternatif.
Menurut International Cable Protection Committee Ke November 2024, data historis Menunjukkan penyebab utama kerusakan kabel secara Dunia adalah kecelakaan, Di Di 70-80 persen insiden dikaitkan Di kegiatan penangkapan ikan komersial dan jangkar kapal.
Ke Di Itu, kabel putus biasanya disebabkan Di faktor-faktor lain seperti abrasi, kegagalan peralatan atau Di bahaya alam seperti arus dasar laut, badai, tanah longsor bawah laut, aliran sedimen, dan lain-lain.
Kabel bawah laut sendiri dirancang Di berbagai lapisan perlindungan, termasuk penguburan Ke bawah dasar laut, lapis baja, dan Pendesainan rute strategis.
Meski demikian, kerusakan dan perbaikan tidak jarang terjadi, Di rata-rata 150-200 gangguan yang terjadi secara Dunia setiap tahun. Perlu dicatat secara statistik bahwa jaringan Dunia terdiri Di Di 450 sistem kabel yang membentang sepanjang lebih Di 1,5 juta kilometer.
(mik/lom/mik)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia.com Indonesia: Apa yang Terjadi Jika Kabel Bawah Laut Putus?