loading…
Layanan Cloudfare Memberi perlindungan Untuk karyawan perusahaan yang rutin menggunakan AI generatif. Foto: Gemini
Ini adalah “dilema iblis” (devil’s dilemma) Untuk setiap perusahaan. Di satu sisi, alat-alat AI ini adalah roket pendorong produktivitas yang luar biasa.
Di sisi lain, setiap kali seorang karyawan menyalin-tempel (copy-paste) data internal perusahaan Hingga Di chatbot ini, mereka secara efektif Lagi membuka “pintu Dibelakang” Untuk potensi kebocoran data paling masif Di sejarah.
Di Ditengah dilema inilah, sebuah perusahaan Perlindungan siber, Cloudflare, kini melangkah maju, menawarkan diri Untuk
menjadi “malaikat penjaga” Di era Mutakhir yang penuh risiko ini.
‘Pintu Dibelakang’ yang Selalu Terbuka
Ancaman ini sangat nyata. Di seorang karyawan meminta ChatGPT Untuk meringkas laporan keuangan kuartalan yang bersifat rahasia, data sensitif tersebut kini berada Di server OpenAI.
Risiko kebocoran, baik disengaja maupun tidak, menjadi sangat besar. Para petinggi perusahaan pun pusing tujuh keliling: melarang total penggunaan AI berarti membunuh Pembaharuan, Akan Tetapi membiarkannya tanpa pengawasan sama saja Di bunuh diri.
Artikel ini disadur –> Sindonews.com Indonesia: Revolusi AI Ciptakan Dilema Iblis Untuk Perusahaan, Cloudflare Tawarkan Diri Di Sebab Itu Malaikat Penjaga