Jakarta, CNN Indonesia —
Australia Terbaru saja menerapkan salah satu undang-undang paling ketat Ke dunia Yang Terkait Di penggunaan media sosial Di anak-anak.
Aturan terbaru ini bakal membatasi anak-anak Ke bawah 16 tahun Sebagai menggunakan platform seperti Snapchat, TikTok, Instagram, Facebook, dan lainnya.Undang-undang ini juga Memberi Pembatasan tegas Untuk perusahaan Keahlian yang melanggar, berupa denda hingga AU$50 juta (Di Rp516 miliar).
Perdana Pembantu Pemimpin Negara Anthony Albanese Mengungkapkan aturan ini bertujuan melindungi anak-anak Di bahaya penggunaan media sosial, seperti kecanduan, paparan konten berbahaya, dan dampak Ke Kesejaganan metal. Tetapi, banyak anak dan aktivis milenial menilai larangan ini terlalu keras, mengingat media sosial juga Memiliki manfaat, seperti mempermudah belajar dan menjalin hubungan.
“Anak-anak dan remaja harus bisa mengeksplorasi Cara-Cara itu Sebab Anda tidak bisa mempelajari semua hal itu hanya Di Literatur,” kata Elsie Arkinstall, salah satu anak berusia 11 tahun, melansir AFP.
Lalu, kapan waktu yang tepat buat anak main media sosial?
Ke luar Perdebatan larangan tersebut, diskusi mengenai kapan waktu yang tepat Untuk anak Sebagai mulai menggunakan media sosial Lebih relevan. Sebuah laporan berjudul Children and Screens: In Search of Lost Time Memberi panduan berdasarkan Studi mendalam.
Studi tersebut merekomendasikan anak Ke bawah usia 3 tahun Sebagai tidak terpapar layar sama sekali. Ini bertujuan mencegah dampak negatif Ke perkembangan mereka.
Sesudah Itu, Ke usia 3-6 tahun, paparan Di layar termasuk media sosial, sebaiknya sangat terbatas dan Ke bawah pengawasan ketat orang tua.
Berikutnya, usia 11 tahun Hingga atas anak bisa Memiliki Telepon Genggam, tapi Di aturan ketat seperti pembatasan waktu penggunaan dan jenis Alat Lunak yang diakses.
Penggunaan media sosial Terbaru disarankan kepada anak usia 13 tahun Hingga atas. Tetapi, langkah ini perlu dibarengi Di pengawasan Di orang tua yang memastikan anak memahami resiko serta aturan etis Di bermedia sosial.
Berikutnya, Ke usia 15-18 tahun, akses Hingga media sosial perlu dibatasi hanya Sebagai remaja yang Memiliki pemahaman etis tentang dampak media sosial.
Studi lain juga mengungkapkan bahwa remaja yang Memiliki Telepon Genggam pintar Dari usia sekolah dasar cenderung Merasakan masalah Kesejaganan mental lebih parah Pada dewasa.
Ke Di Itu, Logika yang membuat ketagihan, notifikasi tanpa henti, dan eksposur Di konten berbahaya adalah beberapa ancaman nyata Untuk anak-anak. Maka Itu, penting Untuk orang tua Sebagai membatasi penggunaan media sosial dan memastikan anak hanya mengakses konten yang sesuai Di usia mereka.
Walaupun larangan Ke Australia mengundang Perdebatan, Studi Menunjukkan perlunya regulasi yang jelas Di melindungi anak-anak. Ke satu sisi, Aturan Australia dapat menjadi langkah awal Sebagai menciptakan lingkungan digital yang lebih aman Untuk generasi muda.
Tetapi, Ke sisi lain, penyeimbangan peraturan Bisa Jadi diperlukan agar anak tetap bisa Memperoleh manfaat positif Di media sosial, seperti pembelajaran yang lebih luas dan Hubungan yang lebih banyak.
(wnu/dmi)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia.com Indonesia: Berkaca Di Australia, Kapan Waktu yang Tepat Anak Main Media Sosial?