Jakarta, CNN Indonesia —
Di satu dekade terakhir, Ke bawah pemerintahan Ri Joko Widodo (Jokowi), Konversi Digital Ke Indonesia telah Merasakan lompatan besar. Badan Aksesibilitas Telecom dan Informasi (Bakti) Ke bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjadi ujung tombak Di Merangsang Konversi Digital Ke seluruh pelosok negeri.
Direktur Utama BAKTI Kominfo, Fadhilah Mathar, menyoroti pencapaian penting Di sektor Telecom, terutama Di hal penetrasi Duniamaya. Pada sepuluh tahun terakhir, angka penetrasi Duniamaya nasional Meresahkan tajam Bersama 34,9% menjadi 79,50%, mencakup Di 221 juta penduduk Indonesia.
Peningkatan ini bukan sekadar angka, melainkan cerminan Bersama upaya masif pemerintah Untuk menghubungkan Area-Area yang Sebelumnya Itu sulit dijangkau.
“Di tahun 2015 terdapat 122 kabupaten tertinggal Bersama total 514 kabupaten Ke Indonesia. Tetapi, Di periode kedua pemerintahan Ri Joko Widodo, jumlah kabupaten tertinggal berkurang menjadi 62 kabupaten,” ujarnya Di keterangan tertulis beberapa waktu lalu.
Lebih Jelas ia menyebutkan, ada tiga strategi utama yang menjadi landasan transformasi digital yang dilakukan, yaitu pembangunan infrastruktur dan konektivitas, Pembuatan talenta digital, serta tata kelola regulasi yang mendukung Pembaharuan Ilmu Pengetahuan.
Bersama landasan ini, BAKTI Kominfo memastikan bahwa pembangunan digital Ke Indonesia mencakup seluruh Area, termasuk Lokasi-Lokasi terpencil yang Sebelumnya Itu kurang tersentuh Ilmu Pengetahuan.
Salah satu Kunci sukses BAKTI Kominfo adalah penggelaran infrastruktur Telecom Ke Area non-komersial. Lewat proyek Palapa Ring, pembangunan BTS 4G Ke Area 3T, hingga peluncuran Satelit Republik Indonesia (Satria-1), konektivitas Duniamaya kini telah menjangkau Lokasi yang Sebelumnya Itu sulit diakses Dari operator seluler.
Menurut Fadhilah, langkah ini tidak hanya memperkuat konektivitas, tetapi juga membuka Potensi ekonomi Untuk Kelompok lokal yang Pada ini terbatas Dari minimnya akses informasi dan Ilmu Pengetahuan.
Ia menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur digital ini tidak bersifat Sambil Itu. Karenanya, diperlukan kesinambungan pembangunan yang telah berlangsung Pada satu dekade ini.
“Kita kawal 10 tahun pembangunan infrastruktur, kita Akansegera lanjutkan hal-hal baik ini Ke pemerintahan Berikutnya. Agar pembangunan infrastruktur Untuk perbaikan ekonomi dapat kita realisasikan,” imbuh dia.
Penggerak Perkembangan
Konversi Digital yang diperjuangkan BAKTI Kominfo bukan hanya soal konektivitas, tetapi juga menjadi Kendaraan Bermotor Roda Dua penggerak Keadaan Ekonomi Negara. Seiring Bersama perluasan jaringan Duniamaya, sektor Usaha Lebihterus terdorong Untuk Memperkenalkan Ilmu Pengetahuan digital.
Menurut Fadhilah, Konversi Digital Usaha mampu Memperbaiki efisiensi operasional, mempercepat Pembaharuan, serta memperkuat daya saing perusahaan. Bersama adopsi Ilmu Pengetahuan yang Lebihterus luas, kontribusi sektor Usaha Di Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pun Lebihterus Meresahkan.
“Bersama adopsi Ilmu Pengetahuan digital, perusahaan dapat mengoptimalkan proses Usaha mereka dan Mengadaptasi Bersama cepat Di perubahan pasar. Ini juga Berpeluang Untuk Merangsang Perkembangan ekonomi yang lebih besar dan Memperbaiki kontribusi sektor Usaha Di PDB nasional,” paparnya.
Ia melanjutkan, perkembangan ini sangat penting, terutama Ke era pasca-Penyebara Nmassal, Ke mana adopsi Ilmu Pengetahuan menjadi faktor krusial Di mempercepat Penyembuhan ekonomi. BAKTI Kominfo Lewat Langkah-Langkah dukungannya berperan sebagai katalisator, Merangsang pelaku Usaha Untuk memanfaatkan potensi Ilmu Pengetahuan digital secara optimal.
Bersama semangat melanjutkan pembangunan, BAKTI Kominfo berkomitmen Untuk terus mengawal pembangunan infrastruktur digital yang Menyediakan dampak positif Untuk seluruh Kelompok Indonesia, terutama mereka yang berada Ke pelosok negeri.
(rir)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia.com Indonesia: Dekade Emas Konversi Digital, BAKTI Kominfo Perkuat Konektivitas RI