Jakarta, CNN Indonesia —
Sebuah laporan investigasi menemukan bahwa TikTok mengarahkan penggunanya yang masih muda Hingga konten seksual dan pornografi eksplisit lewat saran kata pencarian.
Melansir CNN, investigasi dilakukan Dari lembaga pengawas nirlaba asal Inggris, Internasional Witness, Bersama membuat tujuh akun TikTok Mutakhir Hingga Inggris yang berpura-pura sebagai anak usia 13 tahun.
Umur 13 tahun merupakan usia minimum Untuk membuat akun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka menggunakan Telepon Genggam yang Mutakhir direset dan tanpa riwayat pencarian.
Di investigasi yang dipublikasikan Ke 3 Oktober, Internasional Witness menemukan bahwa saran pencarian TikTok “sangat seksual” Justru Untuk Pemakai yang mengaku berusia 13 tahun dan menelusuri Gadget Lunak Bersama “Tren terbatas”.
Tren itu seharusnya “membatasi paparan Di konten yang Mungkin Saja tidak nyaman Untuk semua orang,” termasuk “konten bernuansa seksual,” sebagaimana tercantum Hingga laman Dukungan TikTok.
Internasional Witness menemukan saran pencarian seksual muncul Justru Ke klik pertama Hingga kolom pencarian Untuk tiga Di tujuh akun uji coba. TikTok juga menampilkan konten pornografi kepada semua akun uji coba hanya Di beberapa klik Setelahnya pembuatan akun.
“Nilai kami bukan hanya bahwa TikTok menampilkan konten pornografi kepada anak Hingga bawah umur, tetapi Metode pencarian TikTok secara aktif Merangsang mereka Hingga arah konten pornografi,” kata Internasional Witness Di laporannya.
Merespons laporan tersebut, juru bicara TikTok mengatakan perusahaan berkomitmen menjaga Perlindungan Pengalaman Hidup Pemakai.
“Begitu kami mengetahui klaim ini, kami segera Memutuskan tindakan Untuk menyelidikinya, menghapus konten yang melanggar Keputusan, dan Memperkenalkan perbaikan Ke fitur saran pencarian,” kata juru bicara TikTok Di pernyataannya.
Pernyataan itu juga menyebut TikTok Memiliki lebih Di 50 fitur dan pengaturan khusus Untuk mendukung keselamatan dan Kesejaganan remaja. TikTok juga katanya berkomitmen penuh menyediakan Pengalaman Hidup yang aman dan sesuai usia.
Menurut juru bicara TikTok, platform ini setiap bulan menghapus Disekitar 6 juta akun anak Hingga bawah umur Hingga seluruh dunia Bersama metode deteksi usia, termasuk Ilmu Pengetahuan Untuk mengidentifikasi akun yang kemungkinan digunakan Dari anak Hingga bawah 13 tahun. TikTok juga melatih Regu moderasi Untuk mengenali tanda-tanda anak Hingga bawah umur menggunakan Gadget Lunak.
Laporan ini terbit Setelahnya aturan tambahan Di Undang-Undang Perlindungan Online Inggris (Online Safety Act) tentang perlindungan anak mulai berlaku akhir Juli lalu.
Undang-Undang Perlindungan Online 2023 adalah seperangkat aturan Untuk memperketat Perlindungan Duniamaya, termasuk kewajiban perusahaan Ilmu Pengetahuan melakukan pemeriksaan usia agar anak-anak tidak mengakses konten berbahaya seperti pornografi atau unggahan Yang Berhubungan Bersama melukai diri sendiri.
Aturan ini juga berlaku Untuk platform online Hingga luar Inggris yang punya banyak Pemakai Hingga Negeri itu atau dapat diakses Di Inggris. Tetapi, kelompok kritikus seperti Electronic Frontier Foundation menyebut verifikasi usia bisa mengancam Kerahasiaan semua Pemakai, tak hanya anak-anak.
(loam/agt)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia.com Indonesia: TikTok Arahkan Pemakai 13 Tahun Hingga Konten Pornografi