Telkom Optimistis, Infranexia Bakal Karena Itu The Next Telkomsel


Jakarta

Telkom optimistis Bagi melakukan spin off Usaha fiber connectivity menjadi entitas Mutakhir Infranexia. Unit Mutakhir ini digadang-gadang bakal sebesar Telkomsel.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Arthur Angelo Syailendra dan Direktur Strategic Business Development Portfolio Telkom, Seno Soemadji membeberkan Berita Terkini Infranexia Untuk Executive Media Briefing Telkom Ke Gedung Telkom Landmark Tower, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Senin (1/12/2025) malam.

Seno mengatakan strategi Telkom sebagai holding sampai 2030 atau TLKM 30 adalah menjalankan 4 Usaha utama yaitu B2C lewat Telkomsel, B2B internasional lewat Telin dan kabel lautnya, B2B ICT Services yang lagi digodok Bagi integrasi sistem, layanan IT dll. Satu lagi adalah B2B Infra yang mencakup Telkomsat (satelit), NeutraDC (hyperscale data center), Mitratel (tower), neuCentrIX (data center). Satu lagi yang terbaru adalah Infranexia.


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Yang berikutnya Lagi kita lakukan adalah infraco, kita Akansegera spin off fiber asset kita Hingga Untuk 1 perusahaan yang namanya Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF). Kita menyebutnya sebagai brandnya adalah Infranexia,” kata Seno.

Untuk kesempatan yang sama, Angelo menjelaskan Bagi Infranexia sudah selesai valuasi final dan corporate approval. Ke tanggal 12 Desember 2025 ini Akansegera ada RUPSLB dan Infranexia Akansegera resmi spin off.

“Tanggal 12 ini kita punya RUPSLB itu sebenarnya Yang Terkait Bersama Bersama cut off ini. Bersama cut off ini kita Desember adalah fase 1, dan Insya Allah fase 2 kita targetkan Ke semester 1 tahun Di selesai,” kata Seno.

Prosesnya sekarang adalah Pindah aset yang tersisa Hingga Infranexia. Hal ini termasuk lisensi seperti sistem kabel laut yang proses transisi lisensinya makan waktu.

“Kita ingin membesarkan Infranexia ini dan kita Menantikan Infranexia ini Akansegera menjadi the next Telkomsel,” kata Seno.

Arthur Angelo Untuk kesempatan yang sama mengatakan nilai Bersama aset yang ditransfer Hingga Infranexia mencapai Rp 130 triliun Pada pembelian. Bersama depresiasi, write-off dll menjadi Disekitar Rp 90 triliun. Pendapatannya 88% Bersama perusahaan Ke Untuk Telkom Group.

“12% Bersama luar, Bersama ISP-ISP lain Ke Indonesia, ada Bersama operator local juga. Secara besaran kurang lebih Rp 2,7 triliun Bersama segi pendapatan,” kata Angelo yang akrab dipanggil Lolo.

Artikel ini disadur –> Inet.detik.com Indonesia: Telkom Optimistis, Infranexia Bakal Karena Itu The Next Telkomsel