Jakarta –
Apple, yang sebagian besar produksinya dilakukan Di China, adalah salah satu perusahaan yang paling rentan terimbas Konflik Bersenjata dagang. China Berpotensi Untuk kena tarif Donald Trump sebesar 54% Agar Berpotensi Untuk menaikkan harga iPhone Di Amerika Serikat, Justru juga Di dunia.
Tak heran jika Di Negeri Paman Sam, Pendukung Apple berebut membeli Alat Sebelumnya harga naik. Beberapa karyawan Apple mengatakan toko mereka dipadati konsumen yang panik membeli iPhone.
“Hampir tiap pelanggan bertanya Ke saya apakah harga Akansegera segera naik,” kata seorang karyawan Apple Store, yang dikutip detikINET Di Mac Rumors.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apple belum Menyediakan panduan tentang apa yang harus diberitahukan karyawan kepada pelanggan. Toko ritel Apple dilaporkan Merasakan penjualan lebih tinggi Ke tanggal 5 dan 6 April dibandingkan tahun-tahun Sebelumnya Itu Di periode waktu yang sama.
Apple sebenarnya telah Merencanakan diri dan telah menimbun iPhone dan Alat lain Di Amerika Serikat. Menurut Times of India, Apple mengirim lima pesawat penuh iPhone dan Alat lain Di India Di AS Di minggu terakhir bulan Maret.
ADVERTISEMENT
Mereka juga mendatangkan iPhone Di China Di waktu yang biasanya sepi. Cadangan itu dapat bertahan beberapa bulan dan memungkinkan Apple menghindari Fluktuasi Harga Di waktu Didekat.
Sebelumnya Itu, Wall Street Journal mengatakan Apple Akansegera Melakukanlangkah-Langkah Memangkas sebagian dampak tarif Di mengimpor lebih banyak iPhone Di AS Di India, Lantaran India dikenai tarif lebih rendah Di China, yaitu 26%. Apple dapat memenuhi 50% permintaan iPhone AS Di Alat yang bersumber Di India.
Sampai Sekarang, belum jelas apa langkah yang Akansegera dilakukan Apple Yang Berhubungan Di tarif Trump. Analis JPMorgan Chase Mengantisipasi minggu lalu bahwa Apple dapat menaikkan harga 6% Di seluruh dunia Untuk mengimbangi tarif AS. Ini artinya, harga iPhone Di Bangsa-Bangsa selain AS termasuk Indonesia Berpotensi Untuk naik.
Jika Apple merelokasi produksi iPhone Di AS, sebuah langkah yang menurut sebagian besar pakar rantai pasokan tidak Mungkin Saja terjadi, Dan Ives Di Wedbush Mengantisipasi banderol iPhone dapat tembus USD 3.500.
Analis Morgan Stanley menyebut Apple dapat menyerap biaya tarif tambahan Disekitar USD 34 miliar per tahun. Mereka menulis meski Apple telah mendiversifikasi produksi Di Bangsa-Bangsa selain China, Bangsa-Bangsa tersebut juga kena tarif, yang Memangkas fleksibilitas Apple.
Artikel ini disadur –> Inet.detik.com Indonesia: Tarif Trump Bisa Bikin Harga iPhone Naik Di Seluruh Dunia