Susu Kecoa Diklaim Peneliti Tiga Kali Lebih Bergizi Bersama Sapi

LONDON – Para ilmuwan mengatakan susu kecoa merupakan Konsumsi super yang Di naik daun Sebab sebuah Eksperimen menemukan bahwa susu kecoa t iga kali lebih bergizi daripada susu sapi.

Bersama berkembang pesatnya industri Kesejaganan dan Kondisifisik, orang-orang sering mencari cara Bagi mengubah pola makan dan Cara Hidup mereka guna Memperbaiki Kesejaganan fisik dan mental.

Meski kedengarannya menjijikkan, ahli gizi mengatakan bahwa susu kecoa Memiliki beberapa manfaat luar biasa dan Justru Mungkin Saja menjadi salah satu zat paling padat Gizi Hingga planet kita.

Sebuah studi tahun 2016 yang diterbitkan Di Jurnal Persatuan Kristalografi Internasional Meneliti cairan seperti susu yang diproduksi Bersama kecoa kumbang Pasifik betina Bagi memberi makan anak-anaknya.

Mereka menemukan bahwa zat kekuningan tersebut mengkristal Hingga Di perut keturunan kecoa Pada diberikan kepada mereka.

Selain Membeberkan kandungan kalorinya tiga kali lipat susu kerbau – yang Sebelumnya merupakan susu mamalia paling kaya kalori para peneliti menemukan susu ini mengandung banyak sekali protein, asam amino, dan gula sehat Bagi membantu Perkembangan dan perbaikan sel.

Bersama semua yang telah dikatakan, susu kecoa belum tersedia Bagi konsumsi manusia, Bersama kendala terbesar adalah produksinya.

Kecoak hanya menghasilkan sedikit cairan Bagi memberi makan anak-anaknya. Ditambah lagi fakta bahwa mereka tidak dapat diperah secara tradisional seperti sapi dan kambing, dan kelayakan komersialnya tetap sangat tipis.

Sambil Itu beberapa ahli berharap bahwa rekayasa genetika dapat digunakan Bagi mencapai produksi komersial, masih harus dipastikan apakah zat tersebut aman Bagi dikonsumsi manusia.

Para ahli Di Jurnal EXCLI menulis : “Kristal protein susu dan produk lain yang dihasilkan Bersama kecoa bisa menjadi Dibagian Bersama generasi Konsumsi super berikutnya. Susu merupakan komponen yang berharga Bersama Konsumsi manusia Sebab khasiat nutrisinya Memperbaiki Kesejaganan dan Mutu hidup manusia.”