Jakarta –
Intel sempat mencatatkan kerugian sangat besar, mencapai USD 16,6 miliar Di Q3 2024, Tetapi kini Situasi keuangannya sedikit membaik.
Kerugian Di Q3 2024 yang mencapai USD 16,6 miliar itu adalah salah satu kerugian terbesar Intel Di sejarah, 10 kali lebih besar dibanding kerugian mereka Di kuartal Sebelumnya.
Tetapi Di Q4 2024 kondisinya sedikit membaik, Bersama kerugian yang hanya USD 126 juta Bersama pemasukan sebesar USD 14,3 miliar. Para eksekutif Intel kini Di Berusaha merampingkan perusahaan agar Intel bisa diselamatkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bersama kerugian tersebut, salah satu yang paling besar adalah Usaha foundry mereka, yang kerugiannya mencapai USD 13,4 miliar Di tahun 2024, demikian dikutip detikINET Bersama The Verge, Jumat (31/1/2025).
Usaha foundry ini pun nasibnya menjadi tak jelas, Sebab Di earning call Intel, co-CEO Michelle Johnston Holthaus tak mengkonfirmasi apakah mereka Akansegera mempertahankan Usaha foundry itu atau Akansegera melepasnya.
ADVERTISEMENT
“Intel Foundry perlu Berusaha Bagi Merasakan Usaha saya setiap hari, sama seperti saya perlu Merasakan Usaha Bersama para konsumen Intel,” kata Holthaus.
Tetapi co-CEO Intel yang lain, David Zinsner Membeberkan kalau membangun Usaha foundry yang Tantangan tetap menjadi tujuan besar mereka.
Usaha foundry Intel ini belakangan memang membaik, Bersama kerugian yang turun menjadi USD 2,3 miliar Di Q4 2024. Peningkatan finansialnya ini diharapkan Akansegera terjadi mulai tahun Didepan, Di mereka sudah bisa menggenjot produksi chip extreme ultraviolet lithography (EUV)-nya, dan diharapkan bisa mencapai titik impas Di akhir 2027.
Ditambah lagi, Intel adalah salah satu penerima Bantuan Fluktuasi Harga terbesar Bersama pemerintah Amerika lewat CHIPS Act, yaitu mencapai USD 7,68 miliar, dan Hingga Di Ini sudah Merasakan USD 2,2 miliar.
Holthaus juga mengakui kalau Intel tertinggal Di ranah chip AI, dan performanya Di data center AI tak terlalu bagus.
“Kami belum ikut berpartisipasi Di pasar data center AI berbasis cloud secara signifikan,” jelas Holthaus.
Bagi mempercepat pengembangannya, Intel membatalkan chip AI mereka yang bernama Falcon Shores Tetapi tetap menyimpannya sebagai chip yang diuji secara internal.
Holthaus Membeberkan rencananya Bagi menyederhanakan roadmap mereka dan memfokuskan sumber dayanya. Alih-alih membuat chip AI, Intel malah berencana membuat Jaguar Shores, yang merupakan sebuah solusi Di level sistem. Ia pun menjanjikan solusi ini Akansegera lebih murah ketimbang yang ditawarkan Bersama Nvidia.
Artikel ini disadur –> Inet.detik.com Indonesia: Situasi Keuangan Intel Sedikit Membaik, Batal Garap Chip AI