Jakarta –
Ke era serba digital Pada ini, marketplace memainkan peran penting Untuk Mendorong Perkembangan ekonomi Indonesia, termasuk Untuk memperkuat daya saing produk lokal. Bersama jumlah User Duniamaya yang terus berkembang, marketplace telah menjadi platform yang menghubungkan konsumen dan penjual Untuk berbagai Lokasi, termasuk Daerah terpencil sekalipun.
Berdasarkan laporan e-Conomy SEA Dari Google, Ke tahun 2023, nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai USD 82 miliar dan menargetkan realisasi USD 110 miliar Ke tahun 2025. Angka ini Menunjukkan potensi marketplace sebagai salah satu katalis penting Untuk Perkembangan ekonomi lokal serta peningkatan daya saing nasional.
Keberadaan para Manajer Pasar Online, seperti Tokopedia, TikTok Shop, Shopee, dan Lazada pun hingga kini masih menjadi wadah yang dapat memperluas Kemungkinan para brand lokal dan Pelaku Ekonomi Kecil. Melihat potensi ini, Snapcart Indonesia, perusahaan Kajian pasar, merilis hasil Kajian terbarunya Yang Terkait Bersama marketplace pilihan Pelaku Ekonomi Kecil dan brand lokal.
“Untuk lanskap Pasar Online Indonesia yang kian Tantangan, upaya para Manajer utama berlomba menawarkan inisiatif Inisiatif, strategi inovatif, layanan, serta fitur interaktif sepertinya Lebih Memikat Untuk Ke telusuri. Sejauh mana dampak persaingan ini Pada Sukses Pelaku Ekonomi Kecil? Siapa yang berhasil menjuarai pasar Indonesia? Maka itu, Snapcart Ke kuartal empat tahun 2024, sekaligus menyambut Perayaan Seni Belanja Akhir Tahun, Memperkenalkan Kajian bertajuk ‘Marketplace Pilihan Pelaku Ekonomi Kecil: Penghayatan Berjualan Terbaik’,”ujar Senior Research Manager Snapcart Helena Suri Untuk keterangannya, Kamis (21/11/2024).
Berlangsung Untuk kurun tiga bulan terakhir, Studi yang dilakukan Bersama metode daring ini diikuti Dari 250 responden Untuk kalangan pelaku usaha lokal, berusia 24 hingga Ke atas 35 tahun yang tersebar Ke berbagai area Ke Indonesia.
“Studi ini bertujuan Untuk Meneliti marketplace pilihan Pelaku Ekonomi Kecil dan brand lokal, serta mengukur kontribusi mereka Untuk Memperbaiki daya saing ekonomi digital secara keseluruhan. Sekaligus Memberi wawasan mengenai tingkat kepuasan, preferensi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi Sukses mereka,” jelas Helena.
Untuk hasil risetnya, Snapcart Indonesia mengungkapkan aspek-aspek utama yang mempengaruhi brand lokal dan Pelaku Ekonomi Kecil Untuk memilih platform Pasar Online Untuk berjualan.
Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan platform Pasar Online Untuk berjualan meliputi berbagai aspek, Bersama persebaran preferensi seperti jaringan usaha yang luas, praktis bisa menjalankan Usaha dimana saja, proses membuka toko Ke marketplace mudah, banyak promo dan gratis ongkir yang bisa Memikat konsumen, dan terdapat berbagai pilihan metode pembayaran yang bisa memudahkan.
Aspek-aspek tersebut tidak hanya memperkuat daya tarik, tetapi juga Memberi nilai lebih lewat Penghayatan berjualan yang lebih efisien dan efektif. Hal ini pun memperkuat Penampilan brand lokal dan Pelaku Ekonomi Kecil, yang dapat dilihat Ke indikator Bersama besarnya jangkauan konsumen yang dimiliki Dari suatu platform, hal ini Memperoleh pengaruh signifikan Untuk kontribusi profit penjualan.
Berdasarkan data tersebut, Shopee menempati Pangkat pertama sebagai Pasar Online yang Memberi keuntungan Untuk penjual Bersama persentase 71%. Diikuti Bersama Tokopedia (12%), TikTok Shop (11%), Lazada (3%), dan lainnya (2%).
Platform Pasar Online Terbanyak Memberi Kemungkinan Untuk Brand Lokal & Pelaku Ekonomi Kecil
Akhir tahun kerap menjadi momentum besar Untuk Untuk berbelanja online. Para Manajer Pasar Online pun berlomba-lomba Mengadakan Sosialisasi Politik belanja akhir tahun, angka kembar, penawaran besar-besaran hingga berbagai Perkembangan yang dapat mendukung para penjual Untuk memanfaatkan momentum tersebut.
Untuk memanfaatkan momentum ini, brand lokal dan Pelaku Ekonomi Kecil tentunya Akansegera memilih platform Pasar Online yang tepat dan mengoptimalkan Inisiatif yang dihadirkan. Jika diamati Bersama Detail, kedudukan Shopee Untuk Memberi Penghayatan holistik berjualan Untuk brand lokal dan Pelaku Ekonomi Kecil sejalan Bersama penilaian Pada berbagai faktor pendukung, mulai Untuk Inisiatif Sosialisasi Politik, variasi kategori produk, metode pembayaran, hingga opsi layanan pengiriman.
“Lewat data ini, terlihat bahwa Shopee menjadi Pasar Online yang dipilih Dari pelaku usaha Untuk berjualan khususnya Bersama Kelebihan seperti penawaran berbagai layanan dan Inisiatif yang dapat memenuhi kebutuhan mereka,” tambah Helena.
Gaya Live Shopping, Primadona Terbaru Kanal Penjualan Pelaku Usaha Ke Era Digital
Seiring berkembangnya layanan Pasar Online, Gaya live shopping dan video singkat kini menjadi kanal penjualan yang Lebih digandrungi Dari brand lokal dan Pelaku Ekonomi Kecil. Gaya ini memanfaatkan konten video, baik yang disiarkan langsung maupun yang dikemas kreatif, menciptakan Penghayatan belanja real-time yang mendekati suasana toko fisik Tetapi tetap fleksibel secara digital.
Hasil Kajian Snapcart Menunjukkan fitur live shopping memungkinkan konsumen Untuk melihat produk Untuk konteks yang lebih nyata, Supaya mampu Mendorong keputusan pembelian yang lebih cepat. Data Snapcart mengungkapkan Shopee dipilih Dari (67%) konsumen sebagai Alat Lunak Bersama fitur hiburan live Penyiaran Langsung dan video pendek yang paling mendukung penjualan, Sambil TikTok Shop mengikuti Bersama (18%), Tokopedia (11%), Lazada (2%), dan lainnya (2%).
Sejalan Bersama penilaian sektor lainnya, brand lokal dan Pelaku Ekonomi Kecil Menunjukkan preferensi yang jelas Untuk memilih fitur live Penyiaran Langsung Ke berbagai platform Pasar Online. Fitur-fitur yang dihadirkan, telah menjadi Dibagian Untuk strategi utama pemasaran Untuk brand lokal dan Pelaku Ekonomi Kecil Lantaran dilihat dapat membawa pengaruh signifikan khususnya Untuk lalu lintas pembeli.
“Gaya live Penyiaran Langsung kini menjadi primadona Terbaru Untuk kanal penjualan digital, Menampilkan Penghayatan belanja yang lebih interaktif dan autentik. Platform yang sukses Menampilkan fitur live Penyiaran Langsung secara optimal seperti Shopee Live telah Memberi Kemungkinan besar Untuk pelaku usaha Untuk berinteraksi langsung Bersama konsumen, Memperbaiki kepercayaan, dan memperkuat loyalitas pelanggan. Ke sisi lain, fitur seperti Tokopedia Play dan TikTok Shop turut menawarkan keunikannya, Mendorong pelaku usaha Untuk Membuat Untuk menjangkau dan berinteraksi Bersama audiens mereka. Menjadi aspek penting menjelang momentum besar akhir tahun ini. Para Manajer pun Lebih unjuk gigi Untuk Menampilkan Kelebihan-Kelebihan Ke fitur interaktifnya,” papar Helena.
Yang Terkait Bersama Penghayatan jual-beli interaktif, integrasi konten kreator atau influencer Ke Untuk platform juga menjadi fitur inovatif yang populer Ke marketplace. Fitur ini memungkinkan penjual Untuk terhubung Bersama konten kreator yang Memberi rekomendasi, ulasan, dan Malahan Protes produk mereka lewat kreasi konten kreatif dan edukatif.
Tidak hanya Memberi keuntungan Untuk pelaku usaha lokal, fitur konten kreator juga membuka Kemungkinan Untuk para content creator Untuk meraih penghasilan sambil mempromosikan produk-produk lokal karya Pelaku Ekonomi Kecil.
Untuk hasil Kajian, Shopee (67%) kembali menempati posisi teratas pilihan penjual sebagai Alat Lunak belanja online yang menyediakan layanan terkoneksi Bersama konten kreator. Diikuti Dari TikTok Shop (18%), Tokopedia (10%), Lazada (2%), serta lainnya (2%).
“Banyak pembeli yang lebih mempercayai rekomendasi influencer dibanding iklan tradisional, yang Mendorong mereka Untuk membeli lebih banyak dan Memperbaiki nilai keranjang belanja. Salah satu yang Memikat disini Untuk diulas adalah Inisiatif Affiliasi,” ungkap Helena.
Helena menjelaskan Inisiatif affiliasi menjadi Inisiatif yang diproyeksi memegang peran penting Untuk peta persaingan Pasar Online Ke Indonesia. Sebanyak 70% responden memilih Shopee sebagai Pasar Online yang Memperoleh Inisiatif afiliasi/affiliate (Shopee Affiliate Inisiatif) yang paling membantu Memperbaiki penjualan. Diikuti Tiktok Shop (14%), Tokopedia (11%), Lazada (2%), dan lainnya (2%).
Membangun Masa Di Pasar Online Untuk Penjual Lokal
Sukses sebuah marketplace tidak hanya diukur Untuk Penghayatan pembelinya, tetapi juga besarnya Dukungan Untuk penjual lokal. Platform yang Memusatkan Perhatian Ke pemberdayaan brand lokal & Pelaku Ekonomi Kecil, khususnya penjual lokal, Memberi dampak positif Ke ekonomi lokal dan komunitas.
Foto: Istimewa
|
Berdasarkan data Ke atas, dapat disimpulkan membangun ekosistem Pasar Online membutuhkan lebih Untuk sekadar penyediaan ruang jual beli. Lebih banyaknya konsumen yang peduli Bersama produk lokal membuat Dukungan yang diberikan Untuk Pasar Online Untuk penjual lokal menjadi Kunci utama.
Lewat pendekatan yang tepat, Pasar Online tidak hanya Akansegera menjadi pilihan Usaha yang menguntungkan, tetapi juga menjadi penggerak Peningkatan Ekonomi.
“Kemunculan pelaku Terbaru dan pergeseran preferensi belanja Kelompok telah mewarnai perkembangan industri belanja online Ke tanah air. Menjelang penghujung akhir tahun ini, kita Merasakan kemajuan yang Lebih pesat dan beragam Untuk berbagai platform Pasar Online yang terus Membuat Menampilkan ekosistem jual-beli yang Lebih inovatif dan interaktif. Kami berharap hasil Kajian ini dapat menjadi wawasan Terbaru Untuk menciptakan masa Di industri Pasar Online yang inklusif dan sehat,” pungkas Helena.
Artikel ini disadur –> Inet.detik.com Indonesia: Sambut Q4 2024, Snapcart Rilis Kajian Marketplace Pilihan Brand Lokal & Pelaku Ekonomi Kecil