Raksasa Keahlian Guyur Miliaran Matauang Asing Untuk AI, Kapan Untungnya?


Jakarta

Gelombang besar belanja AI Di Silicon Valley tampaknya belum Akansegera melambat Untuk waktu Di. Tetapi, kesabaran Wall Street Untuk melihat hasilnya mulai menipis.

Meta, Microsoft, Amazon, Apple, dan induk perusahaan Google, Alphabet, semuanya Mengungkapkan minggu ini Akansegera menggelontorkan lebih banyak dana Untuk belanja modal, termasuk sewa dan peralatan Untuk data center serta infrastruktur.

Microsoft, Alphabet, Amazon, dan Meta semuanya memang mencatat Perkembangan pendapatan tahunan dan melampaui ekspektasi Wall Street. Usaha cloud Microsoft dan Google tumbuh 40% dan 34%, Sambil penjualan Amazon Web Services Menimbulkan Kekhawatiran 20% Di tahun lalu, menandakan banyak perusahaan makin bergantung Di layanan mereka Di era AI.


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka pun terus menanamkan puluhan miliar Matauang Asing Di infrastruktur AI dan data center yang dinggap penting Untuk memasuki era Terbaru Duniamaya. Jumlah uang yang terlibat sungguh mencengangkan.



ADVERTISEMENT

Google Meramalkan Akansegera menghabiskan Antara USD 91 hingga USD 93 miliar Untuk belanja modal Di 2025, naik Di Prakiraan Sebelumnya Itu sebesar USD 85 miliar. Microsoft Meramalkan pengeluaran melonjak 74% menjadi USD 34,9 miliar tahun ini. Meta menghabiskan USD 19,37 miliar, naik Di 9,2 miliar tahun lalu.

Sambil Amazon Meramalkan tagihan tahun 2025 Akansegera mencapai USD 125 miliar. Justru Apple yang bukan penyedia layanan cloud besar, juga berencana Memperbaiki belanja modal Untuk Penanaman Modal Asing AI.

Menurut Melissa Otto, kepala Kajian Di S&P Internasional Visible Alpha, data center yang sudah ada perlu ditingkatkan agar mampu menangani beban kerja AI dan itulah yang memicu lonjakan besar pengeluaran.

Para raksasa Keahlian membenarkan pengeluaran itu Di alasan permintaan jauh melampaui pasokan. “Secepat apa pun kami menambah kapasitas Di ini, kami langsung bisa memonetisasinya,” kata CEO Amazon Andy Jassy yang dikutip detikINET Di CNN.

Wall Street menuntut jawaban besar Di Big Tech

Tetapi Wall Street Mengharapkan lebih Di sekadar janji. Saham Meta anjlok hingga 13,5% Di Kamis, Sambil saham Microsoft turun lebih Di 3%.

Hampir semua pertanyaan Di Meta fokus Di bagaimana perusahaan memandang Penanaman Modal Asing AI dapat menghasilkan keuntungan, kapan produk dan model Terbaru Superintelligence Lab dirilis, serta pendekatan umum mereka Di AI.

Mark Zuckerberg mengatakan AI berguna Untuk menjalankan asisten virtual dan membantu pengiklan merencanakan Sosialisasi Politik. Lebih Di 1 miliar orang menggunakan Meta AI setiap bulan dan AI menurutnya dapat membuka jalan Untuk berbagai jenis produk Terbaru Di format konten berbeda.

Untuk Microsoft, analis ingin tahu apakah klien benar-benar Akansegera menepati komitmen pembelian dan apakah industri Keahlian sungguh bisa menghasilkan keuntungan Di Penanaman Modal Asing AI. Amy Hood, CFO Microsoft, menyebut Penanaman Modal Asing perusahaan mencerminkan Usaha yang sudah dikontrak, menegaskan bahwa permintaan terus Menimbulkan Kekhawatiran.

Investor Google ingin tahu bagaimana AI mengubah cara perusahaan menghasilkan uang Di layanan pencarian. Chief Business Officer Google mengatakan perusahaan menghasilkan uang Untuk jumlah yang hampir sama Di iklan yang muncul Di bawah dan Di Untuk tanggapan AI seperti Di pencarian tradisional.

Jawaban itu memuaskan sebagian analis. Optimisme itu dinilai Akansegera bertahan Di perusahaan-perusahaan ini tetap mampu menumbuhkan produk-produk yang dulu membuat mereka menjadi raksasa Keahlian dunia.

“Sekarang ada tekanan Untuk mempercepat Pembaharuan. Ada ruang Terbaru Untuk AI yang diyakini Akansegera sangat berharga, Dari Sebab Itu semua pihak berlomba Untuk mengisinya,” kata Evan Schlossman Di SuRo Capital. “

Artikel ini disadur –> Inet.detik.com Indonesia: Raksasa Keahlian Guyur Miliaran Matauang Asing Untuk AI, Kapan Untungnya?