PVMBG Ungkap Fakta Pergerakan Tanah Ke Purwarkarta


Jakarta, CNN Indonesia

Regu Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sudah turun Hingga titik lokasi pergerakan tanah Ke Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat Sebagai mengetahui Lebih Jelas penyebab bencana tersebut.

PVMBG mengecek Kepuasan lapisan tanah dan bebatuan, baik menggunakan drone Sebagai melihat secara keseluruhan lokasi bencana maupun memeriksa langsung menggunakan alat khusus.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sebagai Sambil Itu, hasil pemeriksaan kami Menunjukkan bahwa penyebab utama pergerakan tanah ini adalah faktor geologi. Permukaan tanah terdiri Bersama material lepas yang poros, sedangkan Ke bawahnya terdapat lapisan batu lempung yang kedap air dan licin seperti sabun bila basah,” kata Ketua Regu Tanggap Darurat PVMBG Iqbal Eras Putra, Senin (16/6), melansir Detik.

Di proses investigasi, Regu PVMBG menggunakan berbagai metode termasuk pemetaan udara Bersama drone, pengecekan morfologi, serta penggalian ringan Sebagai melihat lapisan bawah permukaan.





“Kami menemukan bahwa lapisan bawahnya bukan tanah biasa, melainkan batu lempung. Ini memperkuat dugaan bahwa faktor geologi sangat berpengaruh Ke kejadian ini,” lanjut Iqbal.

Kepuasan geologis ini menyebabkan lapisan tanah Ke atas batu lempung menjadi labil, terlebih Pada jenuh air akibat hujan berkepanjangan. Iqbal menegaskan jika faktor geologis menjadi faktor penyebab pergerakan tanah.

Iqbal mengatakan pihaknya tidak menemukan indikasi patahan aktif Ke Daerah tersebut, meski struktur batu lempung Menunjukkan pola-pola umum retakan yang lazim ditemukan Ke jenis batuan tersebut.

Badan Geologi Kementerian ESDM menyebut bencana tanah bergerak Ke Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, sudah terjadi beberapa kali Sebelum April.

Data Badan Geologi Menunjukkan bencana ini terjadi Ke Minggu (20/4), pukul 22.00 WIB, Rabu (23/4), pukul 20.00 WIB, Senin (19/5), pukul 07.00 WIB, Rabu (21/5), serta Sabtu (14/6).

Secara morfologi, Lokasi bencana yang Memiliki ketinggian 370 meter Ke atas permukaan laut itu, berupa perbukitan Bersama kemiringan lereng yang agak curam hingga curam.

Status tanggap darurat

Merespons kejadian terbaru, Pemerintah Kabupaten Purwakarta mengimbau Komunitas menjauhi lokasi tanah bergerak Sebagai Menantikan kemungkinan terjadinya bencana susulan.

Pemkab Purwakarta telah menetapkan status tanggap darurat bencana. Samping Itu, pemkab juga menggandeng Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) hingga Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sebagai mengkaji Kepuasan Daerah tersebut.

“Per hari ini kami tetapkan status menjadi tanggap darurat, Lalu kami Akansegera menyiapkan penanganan lanjutan seperti Menyusun relokasi Pada warga terdampak,” kata Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein Ke Kantor Desa Pasirmunjul, Senin (16/6), dikutip Bersama Detik.

Ke Pada Yang Sama, Sekda Purwakarta Norman Nugraha mengatakan hingga Pada ini, rentang waktu tanah bergerak terjadi setiap satu jam, sedangkan Sebelumnya tanah bergerak cukup sering terjadi Bersama rentang waktu lima menit.

Seiring Bersama Kepuasan tersebut, ia mengingatkan Komunitas agar tidak mendekati lokasi bencana, apalagi sampai melakukan Karya Ke lokasi bencana.

“Segala upaya berupa Dukungan Ekspedisi semaksimal Bisa Jadi Sebagai segera didistribusikan sebagai pemenuhan kebutuhan Komunitas Ke lokasi pengungsian. Dari Sebab Itu kami mengimbau Komunitas tidak beraktivitas Ke Disekitar lokasi bencana,” katanya, Selasa (17/6), dilansir Di.

Norman mengatakan bencana tanah bergerak yang terjadi beberapa hari terakhir, merupakan bencana terbesar Sebelum 2007. Maka Itu, diperlukan penanganan darurat bencana alam.

BPBD Jawa Barat mengungkapkan bencana Ke Desa Pasirmunjul mengakibatkan Disekitar 250 warga setempat harus mengungsi.

Berdasarkan laporan Sambil Itu, bencana tersebut mengakibatkan Disekitar 70 bangunan Menyaksikan kerusakan, yang terdiri atas 57 Rumah rusak berat, satu fasilitas umum rusak berat, satu tempat ibadah rusak berat, tiga Rumah rusak Di, dan delapan Rumah rusak ringan

Sesuai Bersama data BPBD Purwakarta, Ke 11-14 Juni 2025 tanah bergerak atau tanah ambles telah menjalar sejauh 20 meter Bersama titik awal dan terus bertambah setiap 10 menit.

Kejadian ini juga menyebabkan puluhan makam keluarga Ke Kampung Cigintung, Desa Pasirmunjul terpaksa dipindahkan.

(lom/dmi)



Artikel ini disadur –> Cnnindonesia.com Indonesia: PVMBG Ungkap Fakta Pergerakan Tanah Ke Purwarkarta