Pusat Pembelajaran Hiu Paus Didirikan Ke Sumbawa


Jakarta, CNN Indonesia

Konservasi Indonesia resmi membuka pusat Pembelajaran hiu paus Ke Desa Labuan Jambu, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat Ke Senin (3/2).

Tempat ini disebut bakal menjadi pusat literasi tentang spesies karismatik yang juga dikenal Bersama sebutan hiu tutul. Fasilitas ini dibangun Ke Di Taman Pantai Panjang Hiu Paus yang berada Ke Kecamatan Tarano.

Konservasi Indonesia membangun Tempattinggal belajar ini Bersama tujuan Bagi Menyediakan informasi kepada Kelompok tentang peran ekologis hiu paus. Tak sendiri, Konservasi Indonesia juga didukung Kedutaan Besar Prancis dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Bagi pembangunannya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Bersama adanya learning centre ini, kami berharap dapat Memperbaiki pemahaman kepada Kelompok lokal ataupun wisatawan yang berkunjung, mengenai pentingnya hiu paus Di ekosistem pesisir, laut dan ekonomi Kelompok,” ujar Meizani Irmadhiany, Senior Vice President dan Executive Chair Konservasi Indonesia Di sebuah keterangan, Senin (3/2).

“Pengunjung pusat Pembelajaran ini bisa Merasakan informasi mengenai ancaman apa saja yang dihadapi spesies ikan terbesar Ke dunia ini, dan bagaimana cara Bagi melindungi mereka,” tambahnya.

Meizani mengatakan data dan pengetahuan yang disajikan Ke pusat Pembelajaran ini Akansegera membuka wawasan Kelompok dan pengunjung lebih luas lagi. Tempat ini Akansegera memaparkan informasi mengenai perilaku, habitat, hingga hasil Studi ilmiah terkini hiu paus.

“Bersama membaca panduan dan hasil Studi terkini tentang hiu paus yang ada Ke pusat Pembelajaran ini, kami berharap Kelompok mau ambil Pada Bagi terlibat Di menguatkan ekowisata yang bertanggung jawab dan berkelanjutan,” katanya.

“Kami ingin Penghayatan wisatawan Di berkenalan Bersama hiu paus Ke Teluk Saleh dapat dilakukan Bersama terus menjaga serta mengelola Bersama baik habitat alami mereka,” imbuhnya.

Konservasi Indonesia bersama Regu ekspedisi Teluk Saleh Ke Oktober 2024 menemukan spesies Terbaru ikan gobi kerdil yang tinggal Ke area terumbu karang perairan dangkal. Spesies ini dinamakan Eviota samota, yang merupakan akronim Di Saleh, Moyo, dan Tambora. (Konservasi Indonesia)

Temuan Ke Teluk Saleh

Ke Oktober lalu para peneliti Di Konservasi Indonesia bersama Regu ekspedisi Teluk Saleh tak hanya melakukan kajian mengenai kehidupan hiu paus, tetapi juga menemukan spesies Terbaru Di ikan gobi kerdil.

Di ekspedisi yang dilakukan Pada delapan hari itu, spesies Terbaru ini ditemukan tinggal Ke area terumbu karang perairan dangkal.

Spesies ikan gobi kerdil Terbaru yang dinamakan Eviota samota, yang merupakan akronim Di Saleh, Moyo, dan Tambora. Ikan ini Memiliki ciri khas berupa pola-pori kanal sensorik Ke Pada kepala, Ke mana hanya terdapat pori SOT atau pori supraotik berpasangan dan PITO atau pori interorbital posterior berpasangan.

Sebelumnya Itu pola ini hanya ditemukan Ke dua spesies lain Di genus yang sama yaitu E. pseudaprica dan E. amphipora. Kedua spesies tersebut Memiliki perbedaan Bersama spesies Terbaru Lewat pola warna tubuh dan jumlah sinar Ke sirip punggung serta sirip anal.

“Spesies Terbaru ini hanya ditemukan Ke dua lokasi Ke Teluk Saleh. Tetapi, kemungkinan besar spesies ini juga ada Ke Daerah lain Ke Indonesia,” tutur Iqbal Herwata, Focal Species Conservation Senior Manager Konservasi Indonesia.

Iqbal menjelaskan kedua spesimen diambil para peneliti Di terumbu karang dangkal Bersama kedalaman 3-5 meter. Mereka ditemukan Ke celah-celah koloni karang hidup yang halus Ke laguna.

“Terumbu karang Ke teluk ini terlindung Di ombak besar, tetapi terkena dampak sedimentasi Di tanah akibat perubahan penggunaan lahan Ke Daerah pesisir sekitarnya,” tuturnya.

Bersama Detail Iqbal mengatakan temuan Eviota samota merupakan spesies Ke-134 yang dideskripsikan Di genus Eviota, yang menambah kekayaan keanekaragaman kelompok ikan gobi Ke Daerah Indo-Pasifik. Hal tersebut mengukuhkan Eviota sebagai salah satu genus ikan karang Bersama tingkat keanekaragaman tertinggi.

“Teluk Saleh ini unik Lantaran ukurannya kecil Tetapi Memiliki keanekaragaman yang tinggi. Di survei delapan hari saja, ditemukan 570 spesies, termasuk potensi enam spesies Terbaru seperti Eviota samota yang telah terkonfirmasi,” tutur Iqbal.

“Bersama sirkulasi arus terbatas, teluk ini Memiliki komposisi spesies khas, tetapi sangat rentan Pada ancaman Lantaran isolasinya,” pungkasnya.

(lom/fea)




Artikel ini disadur –> Cnnindonesia.com Indonesia: Pusat Pembelajaran Hiu Paus Didirikan Ke Sumbawa