Punya Kapasitas 160 Gbps, Satelit Nusantara Lima Bisa Jangkau Organisasiregional


Jakarta

Satelit Nusantara Lima (SNL) sukses mengorbit Bersama roket Falcon 9 milik Space Exploration Technologies Corporation (SpaceX) Bersama Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat. SNL merupakan satelit milik PT Pasifik Satelit Nusantara, perusahaan satelit swasta pertama Ke Indonesia.

SNL mengorbit Ke Kamis (11/9) waktu setempat, Setelahnya tiga kali Merasakan penundaan peluncuran Lantaran cuaca yang kurang mendukung. SNL merupakan satelit berkapasitas 160 Gigabit per Second (Gbps), yang terbesar Ke Asia, Agar mampu Menyediakan layanan akses Duniamaya Hingga seluruh Nusantara hingga Filipina dan Malaysia.

Satelit ini Berencana memainkan peran penting Untuk memperkuat kapasitas nasional Untuk pasar domestik, pemerataan akses Duniamaya, Pembaruan aspek Keahlian Komunikasi, penguatan SDM berbasis antariksa, mitigasi bencana, pemantauan lingkungan, serta sektor Lini Pertahanan dan Keselamatan.


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Utama PSN, Adi Rahman Adiwoso mengatakan Sukses peluncuran SNL Lebih memperkuat kapabilitas dan kredibilitas Indonesia sebagai salah satu Olahragawan penting Ke industri antariksa Internasional. Kesuksesan ini Menunjukkan bahwa Indonesia mampu menciptakan infrastruktur layanan berbasis Duniamaya sekaligus menjadi momentum Sebagai menyusun peta jalan industri antariksa nasional. Dari Sebab Itu, cita-cita Indonesia menjadi Negeri yang berdaulat Untuk mengelola antariksa secara mandiri bisa terealisasikan lebih cepat.

“Kami mengucapkan terima kasih atas kerja keras serta kolaborasi yang kuat Di PSN bersama Boeing Satellite System International Inc, dan SpaceX, serta Pemberian kuat Bersama Pemerintah Indonesia Agar peluncuran SNL berjalan lancar sesuai Ide. Bersama semangat kemerdekaan Hingga-80 tahun, kami berharap kehadiran SNL dapat Menyediakan dampak signifikan Untuk berbagai aspek kehidupan serta mendukung Pemerintah Indonesia mewujudkan kedaulatan antariksa,” kata
Adi Rahman Untuk keterangan resminya, Selasa (1/10/2025).

SNL merupakan satelit berteknologi Very High Throughput Satellite (VHTS) Agar memungkinkan kapasitas bandwidth yang lebih besar Untuk menyediakan layanan broadband Hingga seluruh pelosok Indonesia dan Negeri-Negeri Ke Organisasiregional, yaitu Filipina dan Malaysia.

Satelit berbobot 7,8 ton tersebut dilengkapi Bersama sistem propulsi hybrid yaitu menggunakan propulsi kimia dan elektronik Xenon-Ion (XIPS), yang sepuluh kali lebih efisien dibandingkan satelit konvensional, serta 101 spot beam yang bekerja Ke frekuensi Ka-Grup Musik.

Sebagai mendukung operasional satelit berkapasitas terbesar Ke Asia ini, PSN berkolaborasi Bersama Hughes Network System Untuk membangun delapan stasiun bumi yang tersebar Ke beberapa kota seperti Banda Aceh, Bengkulu, Cikarang, Gresik, Banjarmasin, Tarakan, Kupang, dan Makassar.

Bersama kapasitas yang besar, SNL juga dapat Menyediakan layanan hingga Hingga Filipina dan Malaysia. Adi Rahman mengatakan PSN telah menjalin kerja sama Bersama perusahaan layanan jasa satelit We Are IT Philippines Inc Ke akhir 2022 lalu. Nantinya, PSN Berencana membantu Untuk menyediakan Sambungan Duniamaya Ke Lokasi-Lokasi terpencil Filipina Bersama kapasitas 13,5 Gbps. Penyediaan layanan Hingga Organisasiregional ini sekaligus memperkuat reputasi perusahaan dan Negeri Ke level internasional.

“Ekspansi layanan PSN Hingga Negeri-Negeri Ke Organisasiregional menegaskan kemampuan perusahaan Indonesia Untuk bidang Keahlian satelit dan antariksa Untuk kancah Internasional. Kami Berencana terus Membuat Untuk produk serta layanan Sebagai memaksimalkan potensi-potensi market lainnya Ke masa Didepan sekaligus membawa misi memperkuat industri antariksa nasional yang berdaulat secara mandiri,” tutur Adi Rahman.

Project Director Satelit Nusantara Lima sekaligus Direktur Keahlian PSN, Satrio Adiwicaksono, menambahkan tersebarnya stasiun bumi mulai Bersama Indonesia Pada Barat, Di, dan Timur agar layanan SNL dapat menjangkau kawasan Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) yang Pada ini kesulitan Untuk Merasakan akses Duniamaya.

“PSN meyakini kemudahan Untuk mengakses layanan Duniamaya yang terbaik merupakan hak seluruh warga Negeri Indonesia Ke Di pesatnya transformasi digital Di ini. Kami berharap kehadiran layanan PSN dapat menjadi katalisator Untuk Meningkatkan Standar kehidupan Komunitas serta berkontribusi Untuk mendukung kemajuan dan kemakmuran bangsa Indonesia,” ucap Satrio.

SNL membutuhkan waktu empat hingga lima bulan Untuk perjalanannya Ke ruang angkasa Sebagai nantinya menempati slot orbit 113 derajat Bujur Timur. Sesudah mencapai orbit, PSN Berencana melakukan In-Orbit Testing Pada tiga minggu Sebagai memastikan seluruh Gadget SNL berfungsi Bersama Bersama normal pasca peluncuran. Tahapan terakhir, PSN melakukan In-Orbit Acceptance Review (IOAR) Sebagai memastikan SNL beserta infrastruktur pendukung lainnya (ground segment)
seperti delapan stasiun bumi dan jaringan komunikasi lainnya telah diintegrasikan dan diuji serta berfungsi Bersama baik.

Sempat Gagal Meluncur

Peluncuran SNL rencananya dilaksanakan Ke Senin (8/9) waktu setempat. Akan Tetapi, sesuai standar operasional prosedur, peluncuran harus ditunda Lantaran faktor non-teknis akibat hujan yang disertai kilat. SNL kembali dijadwalkan ulang diluncurkan Ke Selasa (9/9), Berencana tetapi cuaca tetap tidak mendukung Agar harus kembali ditunda Sebagai kedua kalinya. Ke hari Hingga-3, roket dinyatakan tidak dapat meluncur dikarenakan cuaca yang tidak mendukung serta adanya kendala teknis minor Ke roket. Percobaan peluncuran SNL Sebagai yang keempat kalinya dilakukan Ke Kamis (11/9).

Adi Rahman menjelaskan penundaan peluncuran merupakan hal yang lumrah Ke Untuk misi antariksa, Lantaran banyaknya faktor penting yang harus dipertimbangkan Untuk proses peluncuran.

“Keputusan penundaan berdasarkan hasil evaluasi Bersama SpaceX. PSN secara penuh mendukung keputusan SpaceX Untuk menjamin Keselamatan seluruh sistem dan Sukses misi peluncuran SNL. Secara keseluruhan, Satelit Nusantara Lima Untuk Kebugaran prima dan telah berada Untuk jalur yang tepat Sebagai Ke orbitnya,” ujar Adi Rahman.

Artikel ini disadur –> Inet.detik.com Indonesia: Punya Kapasitas 160 Gbps, Satelit Nusantara Lima Bisa Jangkau Organisasiregional