Jakarta –
Kecepatanakses Jaringan Indonesia dibandingkan Bangsa tetangga Di kawasan Asia Tenggara masih tertinggal, baik Sambungan mobile maupun fixed broadband. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mencoba Bagi menggapai mimpi 100 Mbps.
Mengacu laporan Ookla Melewati Speedtest Dunia Index Bagi edisi Desember 2024, kategori Jaringan mobile, Indonesia berada Di Pangkat Ke-86 Di 110 Bangsa Di dunia.
Jika dipersempit sampai Di Organisasiregional, Indonesia ada Di posisi buncit Di Kecepatanakses Jaringan mobile rata-rata 28,80 Mbps. Ookla menyebutkan bahwa Kecepatanakses Jaringan Indonesia itu membuatnya naik satu posisi, tapi Di sisi lain, Kamboja yang Sebelumnya Itu Di bawah Indonesia kini jauh lebih kencang dan berada Di atas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pangkat Kecepatanakses Jaringan Mobile Bangsa Di Asia Tenggara:
- Singapura 129,13 Mbps (Pangkat 15)
- Malaysia 105,36 Mbps (Pangkat 20)
- Vietnam 86,96 Mbps (Pangkat 37)
- Thailand 65,47 Mbps (Pangkat 46)
- Laos 36,64 Mbps (Pangkat 75)
- Filipina 36,36 Mbps (Pangkat 77)
- Kamboja 32,27 Mbps (Pangkat 82)
- Indonesia 28,80 Mbps (Pangkat 86).
Beralih Ke kategori fixed broadband, posisi Indonesia pun tak lebih baik. Indonesia ada Di ranking Ke-121 Di 154 Bangsa Di dunia atau turun tiga urutan Di bulan Sebelumnya Itu. Indonesia pun hanya unggul Di Myanmar.
ADVERTISEMENT
Kecepatanakses Jaringan fixed broadband Indonesia menyentuh 32,07 Mbps. Jika dibandingkan Di Bangsa-Bangsa Di Asia Tenggara, Singapura masih berada Di tahta tertinggi Jaringan fixed broadband. Berikut adalah urutan Kecepatanakses Jaringan fixed broadband Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
Pangkat Kecepatanakses Jaringan Fixed Broadband Bangsa Di Asia Tenggara:
- Singapura 330,98 Mbps (Pangkat 1)
- Thailand 235,86 Mbps (Pangkat 12)
- Vietnam 159,32 Mbps (Pangkat 35)
- Malaysia 118,63 Mbps (Pangkat 45)
- Filipina 93,76 Mbps (Pangkat 58)
- Brunei Darussalam 76,60 Mbps (Pangkat 83)
- Kamboja 46,14 Mbps (Pangkat 108)
- Laos 40,06 Mbps (Pangkat 114)
- Indonesia 32,07 Mbps (Pangkat 121)
- Myanmar 28,94 Mbps (Pangkat 124)
Melihat Situasi Kecepatanakses Jaringan Indonesia yang lambat itu membuat Komdigi berniat Bagi melakukan lelang frekuensi 1,4 GHz Di lebar pita 80 MHz Di kuartal pertama 2025. Spektrum ini Akansegera dialokasikan Bagi penggunaan broadband wireless access (BWA) atau layanan Jaringan cepat tetap nirkabel.
“Kita berharap Di Di nanti kita minta harga Jaringan murah, tapi juga menjaga kualitasnya ya. Karena Itu, kualitasnya berharap itu Di tarif yang murah bisa minimal 100 Mbps,” ujar Dirjen Infrastruktru Digital Kementerian Komdigi Wayan Toni Supriyanto Di Jakarta, Selasa (5/2).
Adapun Yang Terkait Di Prakiraan tarif Jaringan tetap yang diharapkan terjadi usai lelang frekuensi 1,4 GHz itu berkisar Ditengah Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribuan.
Lelang frekuensi 1,4 GHz diutamakan Komdigi Bagi Meningkatkan Kecepatanakses Jaringan fixed broadband lebih Di 100 Mbps. Meski terbilang ekosistem Di spektrum tersebut masih rendah, Komdigi menyakini ini langkah awal Bagi menciptakan Jaringan cepat sekaligus murah.
Sambil Itu, Plt Direktur Penataan Spektrum Frekuensi Radio, Orbit Satelit dan Standardisasi Infrastruktur Digital, Kementerian Komdigi, menyebutkan pemerintah menargetkan ada tiga Grup Musik lainnya yang Akansegera juga dilelang, yakni 700 MHz, 2,6 GHz, dan 26 GHz.
Di spektrum frekuensi yang dilepas Komdigi itu, penyelenggara Komunikasi dapat memanfaatkan Bagi Memperkenalkan layanan Jaringan cepat dan murah. Sekaligus juga Bagi ekspansi akses yang kian merata.
Artikel ini disadur –> Inet.detik.com Indonesia: Perbandingan Jaringan Indonesia Di Bangsa Di Asia Tenggara, Bikin Nyesek!