Jakarta –
OpenAI, pencipta ChatGPT, Menyambut Perjanjian senilai USD 200 juta, Disekitar Rp 3,2 triliun Bersama Departemen Lini Di Amerika Serikat.
Untuk Perjanjian ini, OpenAI Akansegera menyediakan berbagai kemampuan AI Sebagai Lini Di nasional Amerika Serikat, termasuk kemampuan AI Sebagai perlindungan siber proaktif, demikian dikutip detikINET Bersama The Verge, Rabu (18/6/2025).
Untuk Perjanjian tersebut disebutkan OpenAI Akansegera Menyusun prototipe AI Sebagai mengamankan tantangan Keselamatan nasional yang kritis, baik itu Sebagai Konflik Bersenjata ataupun mengamankan perusahaan-perusahaan AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sambil Itu Untuk postingan blognya, OpenAI menyebut Perjanjian Bersama Pentagon ini adalah kerja sama pertama mereka Untuk inisiatif Terbaru Sebagai Memperkenalkan Ilmu Pengetahuan AI Ke kalangan pegawai federal ataupun pemerintahan lokal.
OpenAI menawarkan dua model AI kustom Sebagai Keselamatan nasional secara terbatas. Akan Tetapi, OpenAI menegaskan, kalau semua penggunaan AI tersebut harus memenuhi semua Keputusan dan tata cara yang sudah diterapkan sebelumya.
ADVERTISEMENT
Keputusan yang Di ini diterapkan Bersama OpenAI adalah melarang semua layanannya dipakai Sebagai Menyusun senjata, melukai orang lain, dan juga menghancurkan bangunan.
“Perjanjian ini, Bersama batas USD 200 juta, Akansegera Memperkenalkan keahlian OpenAI Sebagai membantu Departemen Lini Di mengidentifikasi dan membuat prototipe bagaimana AI bisa mengubah operasional administratif, Bersama Meningkatkan pegawai dan keluarga Menyambut layanan Kesejaganan sampai bagaimana mereka bisa melihat Inisiatif dan akuisisi data, dan mendukung Lini Di siber secara proaktif,” tulis OpenAI Untuk postingannya tersebut.
OpenAI Sebelumnya sudah pernah bekerja sama Bersama dunia militer, yaitu lewat kerja samanya Bersama Anduril Industries Di Desember 2024. Untuk kerja sama itu, OpenAI mengintegrasikan software AI Ke Untuk sistem counterdrone buatan perusahaan tersebut.
Akan Tetapi Perjanjian Bersama Departemen Lini Di ini berlawanan Bersama aturan yang Sebelumnya pernah mereka terapkan, yaitu melarang penggunaan teknologinya Ke ranah militer dan peperangan. Akan Tetapi aturan ini Lalu mereka hilangkan Di tahun 2024.
Artikel ini disadur –> Inet.detik.com Indonesia: Pembuat ChatGPT Dapat Perjanjian Rp 3,2 Triliun Bersama Pentagon