Jakarta, CNN Indonesia —
Upaya penyelamatan tujuh pekerja PT Freeport Indonesia yang terjebak Hingga tambang bawah tanah Grasberg, Tembagapura, Mimika, Papua Di masih terus berlangsung. Sampai Di ini tujuh pekerja tersebut masih belum bisa dievakuasi.
Pakar geologi Fakultas Cara UGM Wahyu Wilopo menekankan aspek keselamatan menjadi tantangan teknis terbesar Di penyelamatan. Menurutnya Kepuasan bawah tanah yang sempit dan penuh risiko membuat aksesibilitas Regu penyelamat maupun peralatan sangat terbatas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Suplai oksigen, keterbatasan ruang operasi, serta potensi runtuhan batuan dan masuknya lumpur basah menjadi ancaman serius. Evakuasi harus dilakukan Bersama cepat, tetapi penuh kehati-hatian agar tidak menimbulkan korban Mutakhir,” kata Wahyu, melansir laman resmi UGM, Jumat (19/9).
Ia menjelaskan faktor geologi sangat berpengaruh Di kerentanan terowongan. Keberadaan sesar Ke batuan juga dapat menjadi jalur masuknya air dan lumpur Hingga Di terowongan, terutama Di curah hujan tinggi.
Samping Itu, sistem penambangan block caving memang efisien, tapi sulit sepenuhnya mengontrol keruntuhan material.
“Tantangan bukan hanya volume lumpur yang ada, tetapi juga ancaman potensi lumpur Mutakhir yang masuk Hingga terowongan Di evakuasi berlangsung,” jelas dia.
Menurutnya Sebagai mempercepat evakuasi tanpa mengorbankan keselamatan perlu pemanfaatan Ilmu Pengetahuan modern seperti Mesin Otomatis atau sistem kendali jarak jauh yang dapat membantu proses evakuasi, Supaya risiko Untuk Regu penyelamat dapat diminimalisasi.
Tidak Cuma Itu, langkah jangka panjang perlu dilakukan perusahaan Sebagai meminimalkan risiko kejadian serupa. Ia menekankan pentingnya pemetaan potensi bahaya runtuhan dan rembesan lumpur, pemasangan Pendeteksi peringatan dini, serta pembangunan jalur terowongan yang saling terhubung.
Samping Itu, perusahaan juga disebut perlu menyediakan sumber oksigen, Makanan darurat, hingga peralatan evakuasi Hingga titik-titik tertentu.
“Pelatihan kesiapsiagaan Untuk seluruh pekerja tambang mutlak dilakukan agar respons Di bencana lebih cepat dan tepat,” kata Wahyu.
Sebelumnya, PT Freeport Indonesia juga Membeberkan sejumlah tantangan Di mengevakuasi tujuh pekerja yang terjebak ditambang bawah tanah Grasberg, Tembagapura, Mimika, Papua Di Dari Senin (8/9).
VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia Katri Krisnati mengatakan Regu penyelamat bekerja tanpa henti Sebagai membuka akses Di lokasi para pekerja.
“Regu penyelamat bekerja tanpa henti Sebagai membuka akses Di lokasi keberadaan karyawan Bersama alat berat, Alat, dan drone, meski terus-menerus Berusaha Mengatasi tantangan besar dan risiko keselamatan tinggi,” kata Katri Melewati keterangan tertulis, Rabu (17/9)
Ia mengatakan tantangan terbesar evakuasi kali ini adalah volume material basah yang masih aktif Di jumlah yang besar. Katri menyebut volumenya lebih besar dibandingkan yang Di ini mereka temukan.
(dmi/dmi)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia.com Indonesia: Pakar Ungkap Tantangan Evakuasi 7 Pekerja Freeport Terjebak Hingga Tambang