Jakarta, CNN Indonesia —
Para ilmuwan, Untuk sebuah studi terbaru, memecahkan misteri asal usul Covid-19 yang menyebabkan dunia lumpuh sesaat Di periode 2020-2022.
Kendati Penyebara Nmassal telah berakhir, investigasi tentang Mikroba Covid-19 tetap berlangsung. Untuk sebuah studi terbaru, Covid-19 bukan hasil rekayasa Di laboratorium, sebagaimana yang diyakini para Pendukung teori konspirasi.
Para Pendukung teori konspirasi Sebelumnya Itu bersikeras bahwa Covid-19 merupakan buatan lab Lantaran pertama kali menyebar Di Wuhan, kota Wuhan Institute of Virology (WIV) mempelajari Mikroba corona.
Akan Tetapi, hanya sedikit bukti yang menguatkan teori tersebut. Para ahli mengatakan kemungkinan besar Mikroba tersebut menular Di manusia Bersama hewan mamalia yang dijual Di pasar Huanan, yang kondisinya sangat cocok Sebagai penularan zoonosis.
Di tahun 2020 Pusat Pengendalian dan Upaya Mencegah Gangguan (CDC) Di China mengumpulkan data-data Bersama pasar Huanan. Regu CDC mengumpulkan sampel Bersama lingkungan Disekitar Huanan Lantaran hewan-hewan Di pasar tersebut telah disingkirkan.
Akhirnya Regu CDC China berhasil mengumpulkan lebih Bersama 800 sampel dan mengunggah temuan mereka Di repository yang dapat diakses siapa saja.
Berkat temuan mereka, kini analisis terbaru memungkinkan Sebagai dilakukan. Florence Debarre, seorang ahli biologi evolusi Di Pusat Studi Nasional (CNRS) Paris bersama timnya melakukan analisis tentang spesies hewan apa yang Berpotensi Sebagai asal Bersama Mikroba ini.
“Ini adalah set data yang paling penting mengenai asal Covid-19” ucap Debarre melansir Science Alert (20/9).
“Banyak hewan-hewan penting telah dibersihkan Pada Regu CDC China datang, Dari Sebab Itu kita tidak bisa Memiliki bukti langsung bahwa hewan tersebut terinfeksi” kata Debarre.
Akan Tetapi berdasarkan data-data CDC China, Debarre dan timnya dapat menyimpulkan hewan apa saja yang kemungkinan besar berfungsi sebagai perantara Mikroba.
Para peneliti berkesimpulan bahwa rakun (Nyctereutes procyonoides) sebagai hewan yang Berpotensi Sebagai menularkan Mikroba ini Di manusia Di pasar Wuhan. Para peneliti menyimpulkan Lantaran DNA rakun banyak ditemui Bersama sampel-sampel tersebut.
Lalu musang (Paguma larvata) juga kemungkinan besar sebagai perantara Mikroba Lantaran DNA-nya ditemukan Di kios bersamaan Bersama RNA Covid-19.
“Kedua hewan itu juga yang menjadi perantara Bersama penularan Mikroba corona SARS Di manusia Di tahun 2002,” ucap ahli ekologi Bersama University of Arizona, Michael Worobey.
Ahli biologi evolusi lain, Kristian Andersen, juga menjelaskan hasil studi ini mengumpulkan bukti-bukti yang Menunjukkan skenario sama, yaitu hewan terinfeksi dibawa Di pasar Di pertengahan bulan November 2019 lalu memicu Penyebara Nmassal.
Kendati Studi Mutakhir ini tidak membuktikan hewan yang terinfeksi SARS-CoV-2, studi ini Menyediakan petunjuk yang dapat membantu penyelidikan Di masa Di, serta Lebih memantapkan pasar Huanan sebagai tempat penyebaran Covid-19.
“Makalah ini menambahkan satu lapisan lagi Di akumulasi bukti yang mengarah Di skenario yang sama: bahwa hewan yang terinfeksi dimasukkan Di pasar Di pertengahan hingga akhir November 2019, yang memicu Penyebara Nmassal,” kata Kristian.
Studi tersebut terbit Di jurnal Cell Di 19 September 2024 Bersama judul “Genetic tracing of market wildlife and viruses at the epicenter of the Covid-19 pandemic”.
(wnu/dmi)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia.com Indonesia: Misteri Asal-usul Covid-19 Mulai Terkuak, Benarkah Dibuat Di Lab?