Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyebut layanan Pusat Data Nasional Sambil Itu atau PDNS 2 telah pulih sepenuhnya.
“Per tanggal 25 Agustus, semua layanan publik prioritas telah pulih 100 persen, dan data yang terkena ransomware telah selesai didekripsi Agar seluruh data sudah bisa ada Sebagai diakses kembali,” ujar Wamenkominfo Nezar Patria Untuk Diskusi Kerja bersama Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat RI Hingga Senayan, Jakarta Pusat, Senin (23/09).
Ke 20 Juni, PDNS 2 lumpuh akibat serangan ransomware atau Intrusi Bersama modus mengunci data-data Hingga Untuk sistem. Sebagian besar data Hingga pusat data yang dipakai 282 institusi pemerintah pusat dan Lokasi itu pun terkunci.
Sempat meminta tebusan, peretas mengunggah tautan (link) Sebagai mengunduh dekripsi data yang kena ransomware. Layanan instansi-instansi yang menggunakan fasilitas PNDS 2 kini telah pulih total.
Nezar mengatakan proses review Di PDNS 2 juga sudah tuntas dan Di menunggu validasi Untuk Badan Siber dan Sandi Negeri (BSSN) Sebagai memastikan kepatuhan Di aturan Perlindungan data.
“Agar comply Bersama aturan yang kita sebut 3-2-1. Tiga salinan data, dua media penyimpanan berbeda dan satu salinan off-site. Sebanyak 16 Untuk 18 rekomendasi Perlindungan telah diterapkan, Sambil Itu dua rekomendasi yang berkaitan Bersama layanan kriptografi dan backup cadangan (hot backup) Untuk Untuk proses implementasi,” terangnya.
Nezar menyebut pihaknya terus melakukan perbaikan Untuk pengelolaan PDNS, mulai dair penguatan arsitektur sistem, lingkungan backup, hingga Perlindungan dan tata kelola.
Di Itu, kata Nezar, peningkatan pengetahuan dan kemampuan orang-orang yang terlibat Untuk penggunaan PDNS juga menjadi fokus utama.
Bersama Detail, Nezar mengaku ada tantangan Yang Berhubungan Bersama Dana Sebagai kebutuhan operasional fasilitas pusat data ini.
Menurutnya, agar layanan cloud pemerintah bisa melayani 53 instansi Bersama lebih Untuk 11.000 aset virtual, Kominfo membutuhkan Dana mencapai Rp486 Miliar Ke 2025.
“Di ini, PDNS memerlukan Dana sebesar Rp542 miliar Sebagai tahun 2024, Akan Tetapi hanya tersedia Rp257 Miliar. Ini berarti operasional PDNS Sebagai Oktober 2024 belum Memiliki kepastian Dana. Sebagai tahun 2025, Mutakhir tersedia Rp27 Miliar atau Disekitar 5,6 persen. Situasi ini berisiko mengganggu kelancaran layanan,” katanya.
Hingga sisi lain, Kominfo Di ini Di menyelesaikan pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) 1 Hingga Cikarang, Jawa Barat yang per 15 September lalu sudah mencapai 83 persen. Pembangunan fasilitas ini ditargetkan rampung Ke bulan Di, atau Oktober 2024.
“Bersama uji coba operasional Ke November hingga Desember, PDN 1 direncanakan beroperasi penuh Ke Januari 2025, Bersama keterlibatan BSSN Untuk desain ICT dan Perlindungan siber,” jelasnya.
(lom/dmi)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia.com Indonesia: Kominfo Sebut PDNS 2 Pulih Total, Semua Data Bisa Diakses Lagi