Kenapa Petir dan Awan Badai Tunda Peluncuran Satelit Nusantara Lima

Orlando

Peluncuran Satelit Nusantara Lima milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) yang sedianya berlangsung Senin malam (8/9/2025) Di Cape Canaveral, Florida, resmi ditunda. Penyebabnya bukan Lantaran hujan, melainkan Situasi cuaca ekstrem berupa petir dan awan badai cumulonimbus yang membahayakan proses peluncuran roket.

CEO PT PSN, Adi Rahman Adiwoso, mengonfirmasi penundaan tersebut. “Kami sudah menunggu dua jam. Cuaca diharapkan membaik, tapi malah memburuk. Kita bisa lihat hujan turun dan ada kilat,” ujarnya Di area pemantau peluncuran The Gantary, Senin malam waktu setempat.

Jendela peluncuran yang berakhir Di pukul 22.02 waktu lokal (10.02 WIB) pun terlewat. Peluncuran dijadwalkan ulang Di Selasa, 9 September 2025, Di jendela peluncuran sama yakni pukul 20.02-22.02 waktu Orlando (07.02-09.02 WIB).


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Insyaallah besok cuacanya lebih baik. Lebih baik kita menjaga safety daripada memaksa,” tambah Adi Di nada optimistis.

Mengapa Petir dan Awan Badai Di Sebab Itu Penyebab Utama Penundaan

Penundaan peluncuran roket umumnya bukan Lantaran hujan, melainkan keberadaan petir dan awan cumulonimbus. Situasi tersebut sangat berbahaya Untuk roket Di tahap awal penerbangan. Berikut alasannya:

Satelit Nusantara Lima ditunda meluncur Lantaran cuaca, Di Senin (8/9) malam waktu Amerika atau Selasa (9/9/2025) pagi WIB. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

Risiko Petir

Petir dapat mengenai roket yang sebagian besar terbuat Di logam, memicu kerusakan sistem elektronik hingga ledakan. Roket juga bisa memicu petir buatan Pada melintasi awan bermuatan listrik (triggered lightning).

Gangguan Sistem Navigasi dan Komunikasi

Petir menghasilkan gangguan elektromagnetik yang bisa mengacaukan sinyal navigasi dan komunikasi roket, padahal keduanya krusial Untuk misi presisi tinggi.

Turbulensi Di Awan Cumulonimbus

Awan badai sering disertai angin kencang dan turbulensi, yang Berpotensi Untuk mengganggu stabilitas roket Di fase atmosfer rendah.

“Awan jenis ini dikenal sebagai awan badai yang sering menghasilkan petir, angin kencang, dan turbulensi ekstrem,” kata Adi.

Standar Keselamatan Internasional

Penyedia layanan peluncuran seperti SpaceX dan badan antariksa dunia menerapkan SOP ketat. Peluncuran wajib ditunda jika terdeteksi petir Di radius tertentu atau awan cumulonimbus berada Di jalur penerbangan roket.

“Sesuai standard operating procedure (SOP), kalau ada petir dan awan cumulonimbus peluncuran harus dijadwal ulang,” jelas Adi.

Artikel ini disadur –> Inet.detik.com Indonesia: Kenapa Petir dan Awan Badai Tunda Peluncuran Satelit Nusantara Lima