Jakarta –
Kerusakan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKK) tidak hanya terjadi dikarenakan Dari jangkar kapal, faktor alam seperti Bencana Alam, tetapi juga adanya tindak kejahatan pencurian kabel bawah laut.
Mengapa Kabel Laut Dicuri?
Ada beberapa alasan mengapa kabel bawah laut menjadi incaran. Salah satunya adalah nilai ekonomis Di material penyusunnya. Kabel ini biasanya terbuat Di tembaga, baja, dan komponen logam lainnya yang kalau dijual kembali Akansegera Merasakan keuntungan Keuangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Lantaran faktor ekonomi, lemahnya pengawasan Ke beberapa Daerah laut terbuka juga memudahkan terjadinya pencurian. Tak sedikit pula pelaku yang beroperasi secara terorganisir, menggunakan peralatan selam dan kapal kecil Sebagai melakukan Unjuk Rasa mereka.
Ke Samping Itu, pencurian atau Justru perusakan kabel bawah laut juga dilakukan sebagai upaya sabotase Lantaran mengetahui infrastruktur Telecom mempunyai peran penting Ke era digital.
ADVERTISEMENT
Kabel laut bukan sekadar kabel biasa. Ia merupakan jalur utama penghubung data antarpulau, Justru antarnegara. Biasanya SKKL tersebut digelar panjang membentang hingga sampai antarbenua Kelajuan Duniamaya menjadi lebih cepat Di Sebelumnya. Maka tak heran kalau Kabel bawah laut yang menjadi tulang punggung konektivitas digital.
Ke Indonesia, sebagai Negeri kepulauan Didalam lebih Di 17.000 pulau, peran kabel laut sangat vital Di menghubungkan jaringan komunikasi Di satu Daerah Hingga Daerah lain.
Apa Dampaknya?
Dampak pencurian kabel laut sangat luas. Gangguan Duniamaya hingga putusnya Sambungan Ke Daerah tertentu menjadi konsekuensi langsung. Hal ini tidak hanya merugikan Komunitas Pemakai, tetapi juga berdampak Ke sektor ekonomi, Belajar, dan pemerintahan.
Proses perbaikan kabel laut juga tidak mudah, justru rumit. Jika kerusakan ada Didekat daratan, maka Akansegera dilakukan Didalam cepat. Akan Tetapi bila kerusakan tersebut berada Ke Situasi tekanan ekstrem bawah air ditambah cuaca yang menantang, maka dibutuhkan waktu, biaya, dan Keahlian khusus. Justru Sebagai satu titik perbaikan saja, operator bisa menghabiskan miliaran Idr dan waktu berminggu-minggu saking susahnya perbaikan tersebut
Pra-Penanganan
Mengingat pentingnya infrastruktur Telecom tersebut, berbagai pihak Di berbagai sektor perlu Membuat strategi perlindungan yang terkoordinasi agar dapat bertindak cepat bila terjadi kerusakan Ke SKKL.
Kerja sama tidak hanya dilakukan Dari operator kabel bawah laut saja, tapi melibatkan aparat penegak hukum sampai hubungan antarnegara dan juga organisasi internasional Sebagai mengatasi persoalan yang bisa saja terjadi Ke waktu yang tidak terduga.
Artikel ini disadur –> Inet.detik.com Indonesia: Kabel Bawah Laut Dicuri, Ini Alasan dan Dampaknya