Jakarta –
Perkembangan penggunaan Keahlian, informasi, dan komunikasi dunia digital telah Memberi berbagai dampak Untuk kehidupan manusia sehari-hari. Hal ini merupakan perwujudan literasi digital, yakni penggunaan Gadget Keahlian, informasi dan komunikasi Untuk mengakses, mengkaryakan, hingga mendistribusikan informasi.
Literasi dapat diartikan sebagai pemahaman dan Kekuatan menulis, membaca, berhitung, dan disiplin ilmu lainnya. Setiap individu tentunya perlu memahami bahwa literasi digital adalah salah satu hal penting agar dapat berpartisipasi Di era dunia modern sekarang ini.
Pembantu Presiden Tim Menteri Komunikasi dan Informatika RI (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengungkapkan Komunitas Indonesia sudah Lebih digital Pada ini. Hal itu mengacu Di hasil Indeks Komunitas Digital Indonesia (IMDI) 2024 yang mencapai skor 43,34. Indeks tersebut naik 0,16 Di IMDI 2023.
Sebagai informasi, IMDI merupakan suatu pengukuran tingkat kompetensi dan Kekuatan Komunitas Untuk penggunaan Keahlian digital Untuk kehidupan sehari-hari maupun Yang Berhubungan Di pekerjaan. Indeks ini Menerapkan G20 Toolkit for Measurement Digital Skills and Digital Literacy yang Berikutnya dihasilkan pemerintah Indonesia Di forum Digital Economic Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia.
“Dari Sebab Itu, ini mengukur bagaimana Komunitas digital ini bisa terwujud Di Indonesia dan tadi kan sudah jelas Daerah-Daerah yang sangat Komunitas digitalnya. Tadi, berbagai aspek sudah dipertimbangkan kan mulai Di infrastruktur skillsnya, pemahaman, dan sebagainya,” ujar Budi, beberapa waktu lalu.
Mengacu Di laporan Status Literasi Digital Indonesia 2022 yang dirilis Di 2023 didapatkan indeks Keselamatan digital Komunitas umum hanya hanya Di angka 3,12. Di indeks pilar digital lainnya yang Memiliki capaian lebih tinggi yaitu Kearifan Lokal Global digital 3,84, Kekuatan digital 3,52 dan etika digital 3,68.
Lalu Di tahun Sebelumnya Itu yaitu Status Literasi Digital Indonesia 2021 yang dirilis 2022 indeks Keselamatan digital Komunitas hanya 3,10 padahal Sebagai pilar lainnya Memiliki tingkat indeks yang lebih tinggi Di Kearifan Lokal Global digital 3,90, etika digital 3,53 dan Kekuatan digital 3,44.
Dari Sebab Itu, Sebagai merespons temuan tersebut maka pilar literasi digital dinilai perlu ditingkatkan. Salah satunya Melewati sederet upaya yang dilakukan Dari Kemenkominfo.
Terbaru misalnya Di peresmian Inisiatif Dan Menengah Go Digital 2024 Melewati Direktorat Jenderal Gadget Lunak Informatika (Aptika) Kemenkominfo yang memasukkan materi mengenai Keselamatan digital yang perlu dipahami Dari pelaku Dan Menengah.
Mengenalkan beragam jenis Mengambil Keuntungan seperti judi online atau modus-modus kejahatan siber yang dapat dialami pengusaha Dan Menengah digital menjadi Pada Di penguatan pengenalan pilar Keselamatan digital Untuk Kegiatan tersebut.
“Untuk Kegiatan Dan Menengah Go Digital kemarin, kami menyebutkan pesan pentingnya soal Keselamatan digital. Bayangkan Dan Menengah yang misalnya sudah mau besar, tahu-tahu Lantaran tidak paham banyak karyawannya judi online,” kata Dirjen Aptika Hokky Situngkir.
Di Itu, Kemenkominfo Melewati Inisiatif Literasi Digital Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) Memperkenalkan Pencalonan Politik #MakinHepii. Pencalonan Politik ini bertujuan agar seluruh Komunitas Lebih Senang, menemukan inspirasi positif, hiburan, dan manfaat Di Keahlian digital.
Inisiatif Literasi Digital IMCD juga dimaksudkan Sebagai membentuk fondasi dasar Di Ekonomi Digital Indonesia. Tak hanya itu, Pencalonan Politik #MakinHepii juga menghindari Komunitas Di terpaan konten negatif berupa judol, pornografi, dan sebagainya.
Tahun 2024 merupakan tahun kelima Di penyelenggaraan Inisiatif Literasi Digital IMCD Dari Inisiatif bergulir Di tahun 2020. Literasi Digital IMCD telah terselenggara secara masif Di 38 provinsi dan 514 Kabupaten/Kota Di Indonesia Di capaian peserta yang Merasakan literasi Di bidang digital sebanyak lebih Di 30 juta orang.
Manfaat Literasi Digital Sebagai Dan Menengah
Pembantu Presiden Tim Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menekankan pentingnya Pelatihan dan literasi Bagi konsumen Di pasar ekonomi digital. Ia Berkata tujuan Di Pelatihan tersebut adalah agar konsumen Di Tanah Air tidak mudah tertipu Dari produk Produk Impor yang murah, yang ternyata tidak lebih baik dibandingkan produk Untuk negeri.
Lebih Jelas, ia menyampaikan dominasi produk Produk Impor Di Media Online menjadi Topik utama, Di Di 90% Produk yang dijual berasal Di Produk Impor. Kepuasan ini Memangkas kesempatan Bagi Dan Menengah lokal Sebagai bersaing Di pasar Dunia.
Teten mengungkapkan pemerintah Melakukanupaya melindungi Dan Menengah Melewati penerapan Permendag Nomor 31 Tahun 2023, yang bertujuan Memberi perlindungan komprehensif Bagi Dan Menengah Di era ekonomi digital.
Sebagaimana diketahui, laporan tentang Pemberdayaan Dan Menengah Di 2022 Menunjukkan Konversi Digital telah Memberi manfaat besar Bagi peningkatan kinerja usaha Dan Menengah. Teten mengungkapkan penjualan Menimbulkan Kekhawatiran rata-rata 84,2%, efektivitas operasional Menimbulkan Kekhawatiran 73%, perluasan pasar mencapai 62,8%, dan efisiensi biaya sebesar 50,7%.
Literasi Digital agar Komunitas Terhindar Di Judol
Kemenkominfo terus Meningkatkan upaya pemberantasan judi online. Dari 17 Juli 2023 hingga 17 September 2024, Kemenkominfo telah memutus akses 3.383.000 konten perjudian guna menciptakan ruang digital yang aman dan bersih Di praktik ilegal.
“Target kami meminimalisir seluruh praktik perjudian online Di Indonesia. Utamanya, bagaimana Negeri hadir Sebagai melindungi rakyat kecil Di Penyakit, wabah, atau Mengambil Keuntungan, yang namanya judi online Lantaran itu tanggung jawab kita,” tegas Menkominfo Budi Arie Setiadi.
Budi Berkata telah mengajukan pemblokiran 573 akun e-wallet Yang Berhubungan Di judi online kepada Bank Indonesia (Lembagakeuanganpusat) serta menangani 29.000 lebih sisipan halaman judi Di situs lembaga pemerintahan dan Pembelajaran. Tak hanya sampai situ, Kemenkominfo juga terus Merangsang Pelatihan Komunitas mengenai bahaya judi online Melewati berbagai Inisiatif literasi digital.
“Judi online ini adalah Mengambil Keuntungan terbesar Bagi rakyat Indonesia. Kami melibatkan berbagai elemen Komunitas, seperti mahasiswa, ibu-ibu, dan pemuda, Sebagai mengkampanyekan bahaya judi online,” pungkasnya.
Artikel ini disadur –> Inet.detik.com Indonesia: Indeks Komunitas yang Melek Digital Terus Menimbulkan Kekhawatiran, Tembus Skor 43,34