Ilmuwan Gunakan Bayangan Bumi Buat Cari UFO


Jakarta, CNN Indonesia

Astronom telah Berusaha mencari jejak alien Pada beberapa dekade. Kini, mereka memanfaatkan bayangan Bumi Sebagai mendeteksi keberadaan wahana antariksa milik makhluk luar angkasa atau yang kerap disebut sebagai objek terbang tidak teridentifikasi (UFO).

Pada beberapa dekade, para astronom telah mencari tanda-tanda makhluk luar angkasa atau alien Didalam menggunakan teleskop radio dan instrumen optik Didalam memindai langit Sebagai mencari sinyal-sinyal buatan. Kini, para peneliti melakukan pendekatan yang berbeda Sebagai mencari artefak alien yang Bisa Jadi sudah ada Ke Tata Surya.

Melansir Science Alert, Senin (25/8), sebuah studi Terbaru yang diterbitkan Ke Monthly Notices of the Royal Astronomical Society menjelaskan metode inovatif Sebagai mendeteksi potensi wahana luar angkasa Ke Didekat Bumi. Pendekatan yang mereka lakukan adalah menggunakan bayangan Bumi sebagai filter alami Sebagai menghilangkan gangguan Di satelit buatan manusia dan puing-puing antariksa.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Area langit Ke Di Bumi Pada ini dipenuhi Didalam ribuan satelit dan jutaan puing-puing yang memantulkan cahaya, Agar sangat sulit Sebagai menemukan sesuatu yang tidak biasa.





‘Kontaminasi’ ini menjadi tantangan besar Untuk siapa pun yang mencoba mengidentifikasi objek bukan manusia Ke luar angkasa. Alhasil, peneliti utama Beatriz Villarroel Di Universitas Stockholm dan Regu internasionalnya memanfaatkan metode ini cara Sebagai menyaring gangguan tersebut.

Setiap malam, Bumi membentuk bayangan berbentuk kerucut Ke angkasa Ke mana sinar matahari langsung tidak dapat memantul Di satelit atau puing-puing.

Hal ini menciptakan zona pencarian ‘bersih’ yang ideal. Basis bayangan membentang Di 8-9 derajat Sebagai objek Ke orbit geosinkron, Di 35.700 kilometer Ke atas Bumi.

Satelit manusia biasanya tidak membawa sumber cahaya optik, Didalam pengecualian yang jarang terjadi seperti laser komunikasi atau pendorong pesawat ruang angkasa. Karena Itu, kilatan atau garis terang yang terdeteksi Di bayangan Bumi Berpeluang mengindikasikan sesuatu yang lebih eksotis.

Para peneliti Membahas gambar Di Zwicky Transient Facility (ZTF), sebuah teleskop Ke California, Amerika Serikat (AS) yang secara sistematis mensurvei langit Sebagai mencari objek-objek yang berubah. Mereka meneliti lebih Di 200.000 foto, secara khusus Memusatkan Perhatian Di foto-foto yang dipotret Ke Di bayangan Bumi.

Sistem pencarian otomatis yang disebut NEOrion mendeteksi ribuan kandidat, termasuk objek-objek melesat misterius dan kilatan sumber cahaya. Sebagian besar ternyata adalah meteor, pesawat terbang, atau asteroid yang dikenal.

Akan Tetapi, ada satu Tindak Kejahatan yang Menarik Perhatian, yaitu sebuah objek yang tidak dikatalogkan yang bergerak jauh lebih cepat daripada asteroid Di umumnya dan tidak ditemukan Di database objek ruang angkasa yang ada. Sayangnya, Regu tidak dapat mengkonfirmasi objek tersebut, Agar masih menjadi misteri.

Eksperimen ini juga mengeksplorasi pendekatan inovatif lainnya, termasuk memeriksa foto-foto astronomi Sebelumnya tahun 1957 dan Membahas spektrum warna objek yang mencurigakan Sebagai mengidentifikasi material yang telah lapuk akibat terpapar Ke luar angkasa Di waktu yang lama.

Meski studi proof of concept ini tidak secara definitif mengidentifikasi Ilmu Pengetahuan alien, ini Menunjukkan bahwa pencarian sistematis Sebagai artefak luar angkasa sekarang dapat dilakukan Didalam menggunakan teleskop yang ada dan Metode analisis Terbaru.

Para peneliti Lagi Menyusun proyek ExoProbe, sebuah jaringan teleskop yang dirancang khusus Sebagai jenis pencarian seperti ini. Proyek ini Akansegera menggunakan beberapa pengamatan simultan Sebagai menentukan jarak yang tepat Ke objek misterius.

(lom/dmi)



Artikel ini disadur –> Cnnindonesia.com Indonesia: Ilmuwan Gunakan Bayangan Bumi Buat Cari UFO