Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Sejumlah Trend Populer Berencana menghiasi langit Di bulan Januari ini, mulai Didalam hujan meteor Quadrantid hingga Trend Populer planet sejajar. Simak daftar lengkapnya.
Beberapa Trend Populer langit yang terjadi Ke Januari ini dapat dinikmati Didalam mata telanjang, tetapi beberapa Trend Populer lain perlu dilihat Didalam Dukungan alat seperti teropong atau teleskop.
Sebagai dapat menikmati Trend Populer-Trend Populer ini, kita perlu memastikan langit malam Untuk cerah, tak tertutup awan tebal atau Justru hujan, serta jauh Didalam polusi cahaya perkotaan.
Mengutip berbagai sumber, berikut adalah Trend Populer astronomi yang bakal menghiasi langit bulan Januari ini:
Hujan meteor Quadrantid
Hujan meteor Quadrantid Berencana menghiasi langit Ke awal tahun 2025 ini. Puncak hujan meteor Quadrantid diprediksi bakal terjadi Ke 3-4 Januari mendatang.
Pada mencapai puncaknya, meteor ini menyajikan 40 meteor per jam Di langit malam.
Hujan meteor diberi nama sesuai Didalam rasi bintang tempat hujan meteor tersebut muncul, dan Untuk Tindak Kejahatan Quadrantid, itu diambil Didalam rasi bintang Quadrans Muralis. Rasi ini berada Di Di rasi Bootes dan Draco.
Dikarenakan posisinya Di langit, hujan meteor Quadrantid hanya bisa dilihat Di Belahan Bumi Utara.
Hujan meteor ini berasal Didalam butiran debu yang sisa-sisa komet 2003 EH1 yang telah punah. Hujan meteor ini berlangsung setiap tahun Didalam tanggal 1-5 Januari.
Elongasi maksimum Venus
Planet Venus mencapai elongasi timur maksimum yaitu 47,2 derajat Didalam Matahari Ke 10 Januari.
Ini adalah waktu terbaik Sebagai melihat Venus Sebab planet ini Berencana berada Ke titik tertingginya Di atas cakrawala Di langit malam. Carilah planet yang terang Di langit barat Sesudah matahari terbenam.
Untuk istilah astronomi, elongasi berarti jarak sudut Di dua benda langit Pada satu titik acuan tertentu. Elongasi terbesar atau maksimum yang Mungkin Saja terjadi Ke dua planet interior atau planet-planet Untuk (istilah yang merujuk Ke planet-planet yang lebih Disekitar daripada Bumi Di Matahari) adalah Disekitar 48 derajat Sebagai Venus dan Disekitar 28 derajat Sebagai Merkurius.
Wolf Moon
Bulan purnama pertama setiap tahunnya, yang dikenal sebagai Wolf Moon atau Bulan Serigala Berencana menghiasi langit malam Ke 13 Januari.
Melansir panduan Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA), istilah ini diadopsi Didalam terminologi suku asli Amerika, Indian. Almanak Maine Farmers mulai memakai nama-nama ‘Indian’ Sebagai bulan purnama Ke 1930-an.
Menurut almanak ini, Ke purnama Januari terdengar lolongan kawanan serigala Di luar desa Di Ditengah dinginnya salju musim dingin. Meski sebenarnya, menurut Smithsonian’s National Zoo and Conservation Biology Institute, serigala melolong Di arah bulan purnama “adalah mitos!”
NASA melanjutkan bulan purnama pertama Di awal tahun juga punya istilah lain. Nama-nama Eropa Di lain ‘Bulan Es’ (Ice Moon) dan ‘Bulan Tua’ (Old Moon). Di Sri Lanka, Duruthu Poya, dirayakan Ke bulan purnama pertama Di bulan Januari, menandai kunjungan pertama Sang Buddha Di Sri Lanka.
Parade planet sejajar
Parade planet menjadi salah satu momen yang dinantikan Ke tahun 2025. Parade planet ini melibatkan Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, dan Uranus tampak sejajar Di langit. Trend Populer ini Berencana terlihat mulai 21 Januari 2025.
Peneliti Pusat Kajian Antariksa BRIN Gerhana Puanandra Putri mengatakan Didalam lima planet tersebut, empat Di antaranya (Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus) dapat diamati Didalam mata telanjang. Uranus, yang Memperoleh kecerahan rendah, membutuhkan teleskop Sebagai dapat diamati Didalam jelas.
“Sebab yang satu yang Uranus itu cukup redup, cukup sulit dibedakan Didalam bintang-bintang yang lain,” jelas Puan.
Momen ini jarang terjadi Sebab biasanya pengamatan planet-planet tersebut harus dilakukan Untuk waktu berbeda.
(Regu/dmi)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia.com Indonesia: Hujan Meteor hingga Parade Planet