Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Kejadian Luar Biasa ekuinoks atau Matahari berada tepat Hingga atas khatulistiwa Berencana terjadi Minggu (22/9). Simak fakta-faktanya.
Ekuinoks terjadi dua kali Di setahun. Ketika Kejadian Luar Biasa ini terjadi, durasi siang dan malam hampir sama panjangnya Hingga Belahan Bumi Selatan dan Utara.
Nama Kejadian Luar Biasa ini sendiri berasal Di kata Latin “aequus” (sama) dan “nox” (malam). Berikut adalah fakta-fakta mengenai ekuinoks.
Jadwal Ekuinoks 2024
Ke 2024, ekuinoks musim semi terjadi Ke pukul 23:06 EDT tanggal 19 Maret (11:06 WIB tanggal 20 Maret) Hingga Belahan Bumi Utara.
Ke Pada Yang Sama, ekuinoks musim gugur Berencana terjadi Ke pukul 08:43 EDT (20:43 UTC) Ke 22 September 2024.
Gerak semu Matahari
Melansir Live Science, Bumi mengorbit matahari Bersama kemiringan Disekitar 23,5 derajat. Hal ini membuat Pada yang berbeda Di planet kita Merasakan lebih banyak atau lebih sedikit radiasi Matahari Ke waktu yang berbeda sepanjang tahun, tergantung Ke posisi planet kita Di orbitnya.
Matahari terbit Hingga timur dan terbenam Hingga barat. Tetapi, Matahari juga tampak bergerak Hingga utara Pada setengah tahun dan Hingga selatan Pada setengah tahun berikutnya, tergantung Hingga mana pengamat berada.
Panjang hari yang hampir sama
Disekitar bulan Juli, Belahan Bumi Utara Merasakan periode siang hari yang lebih panjang, sedangkan Belahan Bumi Selatan Merasakan periode siang hari yang lebih pendek.
Lalu, Disekitar bulan Desember, yang terjadi adalah Sebagai Gantinya, Bersama lebih banyak waktu siang hari Hingga Belahan Bumi Selatan dan lebih sedikit Hingga Belahan Bumi Utara.
Tetapi, dua kali Di setahun, Ke Maret dan September, kemiringan planet kita selaras Bersama orbitnya mengelilingi Matahari, dan Bumi tidak terlihat miring Pada Matahari.
Ke waktu-waktu ini, Matahari berada tepat Hingga atas garis khatulistiwa dan kedua belahan Bumi Merasakan waktu siang dan malam yang sama. Tetapi, siang dan malam tidak sepenuhnya sama Pada ekuinoks, Kendati sangat Didekat.
Pada ekuinoks, Bumi Merasakan beberapa menit lebih banyak cahaya. Hal ini Sebab Matahari terbit terjadi ketika ujung matahari berada Hingga atas cakrawala, dan Matahari terbenam didefinisikan sebagai momen ketika ujung Matahari yang lain menghilang Hingga bawah cakrawala. Sebab Matahari adalah sebuah piringan dan bukan sumber cahaya titik, Bumi Berencana melihat beberapa menit cahaya ekstra Pada ekuinoks.
Jadwal yang tidak selalu sama
Ekuinoks tidak selalu terjadi Ke 19 Maret dan 22 September, tetapi terkadang Ke 20 Maret dan 23 September.
Hal ini dikarenakan satu tahun Bumi tidak tepat 365 hari. Ada seperempat hari ekstra (6 jam) yang terakumulasi setiap tahun, menyebabkan tanggal ekuinoks bergeser.
Orientasi planet Bumi Pada Matahari juga terus bergeser, Agar mengubah waktu ekuinoks.
Awal musim semi dan musim gugur
Ekuinoks menandai awal musim semi atau musim gugur secara astronomis, tergantung Ke belahan bumi. Tetapi, awal meteorologis Di musim-musim ini adalah 1 Maret dan 1 September.
Hingga Belahan Bumi Utara, ekuinoks Maret menandai awal musim semi, dan disebut sebagai ekuinoks musim semi atau musim semi (vernal berasal Di istilah Latin “ver” yang berarti musim semi). Ke Pada yang sama, Belahan Bumi Selatan bergeser Hingga musim gugur.
Kebalikannya terjadi Ke bulan September, ketika belahan bumi utara memasuki musim gugur yang lebih dingin dan belahan bumi selatan memasuki musim semi.
Pada Kebiasaan
Orang-orang telah melacak pergerakan Matahari Pada ribuan tahun, dan sering kali memasukan ekuinoks Hingga Di Kebiasaan Kebiasaan Global dan agama.
Untuk banyak peradaban kuno, perubahan Matahari ini tidak hanya menentukan awal musim, tetapi juga kapan harus menanam dan memanen hasil bumi.
Hingga Jepang, kedua ekuinoks merupakan hari libur nasional yang secara tradisional diakui sebagai hari Untuk mengenang dan memuja leluhur dan orang-orang terkasih yang telah meninggal.
Ada juga banyak monumen kuno yang menandai ekuinoks. Misalnya, Pada ekuinoks Hingga kompleks kuil Hindu Angkor Wat Hingga Kamboja, Matahari terbit tepat Hingga atas kuil utamanya. Kompleks yang dibangun Antara tahun 1113 dan 1150 Masehi ini merupakan monumen religius terbesar Hingga dunia.
Ekuinoks Hingga Indonesia
Pada perjalanannya Di ekuinoks, Matahari Berencana membuat Hari Tanpa Bayangan atau Kulminasi Utama. Ke waktu tersebut, posisi Matahari Berencana tepat berada Hingga atas kepala pengamat, Agar menyebabkan hari tanpa bayangan.
Dikarenakan posisi Indonesia yang berada Hingga khatulistiwa, maka Kejadian Luar Biasa Hari Tanpa Bayangan Berencana berdekatan Bersama waktu ekuinoks.
Menurut data BMKG, Hingga kota Jakarta Kejadian Luar Biasa ini terjadi terjadi Ke 4 Maret 2024, yang kulminasi utamanya terjadi Ke pukul 12.04 WIB. Kejadian Luar Biasa ini juga Berencana terjadi Ke 8 Oktober 2024, yang kulminasi utamanya terjadi Ke pukul 11.40 WIB.
Hingga kota lain, Kejadian Luar Biasa ini Berencana terjadi sesuai Bersama koordinatnya masing-masing.
(lom/dmi)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia.com Indonesia: Fakta-fakta Ekuinoks yang Tiba Hingga Indonesia Besok, Bikin Panas?