ChatGPT Divonis Bikin Rusak Otak, Ini Penjelasan Ilmiahnya

loading…

ChatGPT Divonis Bikin Rusak Otak. FOTO/ DAILY

LONDON – Di tahun 2025, ChatGPT telah menjadi lebih Bersama sekadar asisten digital Untuk sebagian orang, ChatGPT menjadi teman sehari-hari. Baik itu menawarkan saran karier, membuat resep, atau menulis ulang CV, jutaan orang mengandalkannya Sebagai Merasakan jawaban dan Dukungan cepat.

BACA JUGA – Indonesia Mulai Kecanduan ChatGPT, Ahli Ungkap Dampak Buruknya

Tetapi, sebuah studi Mutakhir yang Menginformasikan Menunjukkan bahwa kemudahan ini Mungkin Saja menimbulkan biaya kognitif — dan bahwa mengalihdayakan terlalu banyak pemikiran Ke AI sebenarnya dapat memperburuk kinerja otak kita.

Berjudul ‘Otak Anda Di ChatGPT: Akumulasi Utang Kognitif Di Menggunakan Asisten AI Sebagai Tugas Penulisan Esai’, peneliti MIT menggunakan elektroensefalogram (EEG), analisis linguistik, dan wawancara pascatugas Sebagai mengeksplorasi apakah penggunaan AI Memperoleh dampak Di otak.

Mereka mempelajari 54 peserta, membagi mereka menjadi tiga kelompok Di tiga bulan. Satu kelompok secara eksklusif menggunakan ChatGPT Sebagai menulis esai, kelompok lain mengandalkan mesin pencari tradisional seperti Google (tanpa AI ), dan kelompok ketiga hanya menggunakan ingatan dan penalaran mereka.

Artikel ini disadur –> Sindonews.com Indonesia: ChatGPT Divonis Bikin Rusak Otak, Ini Penjelasan Ilmiahnya