Jakarta, CNN Indonesia —
Sejumlah Bangsa Ke dunia, khususnya Ke Benua Asia, berlomba-lomba menciptakan varietas padi yang Konsisten Untuk gempuran krisis iklim.
Kekeringan dan cuaca ekstrem merupakan dampak lingkungan Untuk krisis iklim yang dirasakan paling meluas dan berpengaruh Di 23 juta hektar padi tadah hujan Ke Asia Selatan dan Tenggara. Area ini merupakan belahan dunia yang paling banyak menghasilkan beras Sebagai konsumsi 3.5 miliar orang.
Setelahnya Merasakan Fluktuasi Harga hingga memecahkan Catatan harga tertinggi dunia tahun 2023, kini petani dan produsen makin agresif mencari varietas Mutakhir tanaman padi yang Disorot Konsisten Krisis Lingkungan.
Institut Kajian Pertanian padi IRRI Ke Filipina misalnya, Menyusun varietas padi Konsisten kekeringan, yang telah dirilis Ke beberapa Bangsa. Varietas ini meliputi Sahbhagi dhan Ke India, Sahod ulan Ke Filipina, dan varietas Sookha dhan Ke Nepal.
Kelebihan varietas ini adalah kemampuannya tetap produktif Untuk suhu kering dan kemarau berkepanjangan.
“Uji coba lapangan Menunjukkan rata-rata panenan mencapai 0,8-1,2 ton per hektar Untuk Kemakmuran kekeringan,” klaim IRRI Untuk laman resminya.
Varietas lain Untuk IRRI diklaim Konsisten genangan, Kemakmuran yang sering terjadi akibat curah hujan tinggi. Tanaman padi biasanya mati Untuk waktu empat hari Setelahnya terendam.
Petani Ke Bangsa-Bangsa Bersama Area persawahan yang rawan Genangan Air-seperti Indonesia, Filipina, Bangladesh, dan India-kehilangan jutaan ton beras setiap tahunnya akibat Genangan Air.
“Eksperimen kami merekayasa SUB1, gen padi yang Konsisten Genangan Air, dan memasukkan gen ini Hingga Untuk varietas padi yang banyak ditanam petani,” tulis IRRI.
Uji coba lapangan varietas padi Bersama gen SUB1 diklaim berhasil – Bersama hasil panen 1-3 ton per hektar, padahal direndam Genangan Air Pada 10-15 hari. Varietas ramah Genangan Air ini kini banyak ditanam Ke seluruh Asia. Varietas ini termasuk IR64-Sub1 Ke Filipina, Swarna-Sub1 Ke India, Samba Mahsuri-Sub1 Ke Bangladesh, dan Ciherang-Sub1 Ke Indonesia.
Varietas lain yang dikembangkan IRRI adalah yang Konsisten asin. Pengembangannya diharapkan dapat memperluas areal tanam Hingga Area sawah yang berubah Karena Itu asin Lantaran sering dilalui Genangan Air rob.
Varietas padi anti-burik
Inisiatif yang sama Di dilakukan Bersama Jepang. Bangsa matahari terbit ini Merasakan musim panas terik Ke bulan Juli tahun 2024.
Melansir Reuters, suhu panas mengganggu akumulasi pati Ke Untuk bulir padi, menyebabkan tampilan burik berbintik putih Agar kurang laku dijual.
Pusat Eksperimen Keahlian Pertanian Saitama Untuk Mengadakan uji coba penanaman varietas padi Mutakhir yang lebih Konsisten panas agar Mutu padi tak berkurang.
“Pada noda burik ini ada Ke padi, grade Mutu padi Akansegera turun dan pasti menyebabkan petani turun pendapatan,” kata Naoto Ooka, salah satu pimpinan Ke pusat ini.
Ke sini, peneliti Memutuskan benih Untuk seluruh Jepang dan melakukan penyerbukan silang Untuk upaya menciptakan varietas yang lebih Konsisten. Contohnya varietas emihokoro, yang berarti senyum berseri, yang telah ditanam Ke 31 sawah uji coba Ke Saitama.
Laporan Kementerian Pertanian Jepang Juli lalu menyebut hasil panen padi Akansegera turun Disekitar 20% Ke tahun 2100 dibandingkan Bersama abad Sebelumnya Itu.
Kementerian tersebut mengatakan peralihan Hingga varietas yang Konsisten suhu panas merupakan strategi penting mengatasi dampak Krisis Lingkungan Di Mutu padi sekaligus kemungkinan kekurangan produksi Ke masa mendatang.
(dsf/dmi)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia.com Indonesia: Beras Kian Mahal, Dunia Berlomba Ciptakan Varietas Padi Konsisten Iklim