Jakarta –
AMD dan Nvidia disebut menggenjot produksi dan pengapalan produk GPU-nya Sebelumnya Donald Trump dilantik sebagai Kepala Negara Amerika Serikat. Apa hubungannya?
Seperti diketahui, Trump berencana Meningkatkan Pph Produk Pembelian Barang Untuk Luar Negeri 10% hingga 20%, dan mengenakan Pph tambahan Untuk produk yang diimpor Untuk China sebesar 60%. Untuk itulah, AMD dan Nvidia Ditengah menggenjot produksinya, agar produk-produknya itu bisa dijual Sebelumnya 20 Januari — tanggal pelantikan Trump –.
Mungkin Saja kedua perusahaan itu takut penjualannya GPU-nya Akansegera menurun jika Pph Terbaru itu sudah dikenakan. Pasalnya, Pph tersebut tentu Akansegera ditanggung Di pembeli produk, yang artinya harganya Akansegera sangat Menimbulkan Kekhawatiran, Lebih Dar Iitu jika produk tersebut dirakit Ke China.
Ya, sekalipun AMD dan Nvidia berkantor pusat Ke Amerika Serikat, keduanya mengandalkan TSMC dan Samsung Untuk memproduksi chipnya. Dan, Untuk perakitan hingga menjadi produk Karena Itu, Untuk Kontek Sini adalah kartu Visual, mayoritas prosesnya terjadi Ke China.
Pasalnya banyak komponen Untuk produk kartu Visual itu berasal Untuk China. Misalnya sistem pendingin, PCB, dan lain sebagainya. Begitu juga Di perusahaan yang memproduksi kartu Visual seperti Asus, MSI, Gigabyte, dan Zotac, yang mayoritas fasilitas produksinya ada Ke China.
Untuk itulah, para pembuat GPU dan kartu Visual Pada ini Ditengah menggenjot produksinya Untuk memastikan produk buatannya sudah sampai Ke Amerika Serikat Sebelumnya Trump dilantik Ke 20 Januari 2025 mendatang.
Ditambah lagi, baik AMD dan Nvidia dijadwalkan Akansegera merilis chip GPU Terbaru Ke awal Januari mendatang Ke ajang CES. Yaitu RTX 5000 dan Radeon 9000. Jika kedua produk itu terkena skema Pph Terbaru Untuk Trump, harganya Akansegera makin menjulang.
Misalnya, jika GPU Imbang teratas Nvidia — Mungkin Saja RTX 5090 — dirilis Di harga USD 1.799, Di peningkatan harga 40% maka Akansegera menjadi lebih Untuk USD 2.500.
Tentu tak cuma kartu Visual yang harganya Akansegera melonjak drastis. Menurut laporan Consumer Technology Association (CTA), harga laptop Ke Amerika bisa Menimbulkan Kekhawatiran 45%, Smart Phone 25,8%, monitor 31,2%, dan konsol game bisa melesat hingga 40% lebih mahal.
Artikel ini disadur –> Inet.detik.com Indonesia: AMD dan Nvidia Geber Produksi Sebelumnya Pph Naik