Jakarta –
Walaupun meraup untung besar, raksasa Keahlian ini tetap tega Melakukan Pemutusan Hubungan Kerja Di banyak karyawannya. Adalah perusahaan networking Cisco yang membukukan laba raksasa senilai USD 10,3 miliar tahun lalu atau Disekitar RP 161 triliun.
Akan Tetapi demikian, dikutip detikINET Didalam Futurism, perusahaan itu masih memberhentikan atau Pemutusan Hubungan Kerja 5.500 pekerja sebagai Dibagian Didalam upaya mereka Sebagai berinvestasi lebih banyak Di AI.
Perusahaan itu mengikuti jejak sejumlah perusahaan lain seperti Microsoft, yang menggunakan AI sebagai pembenaran Sebagai memberhentikan banyak tenaga kerjanya. Pemutusan Hubungan Kerja Di Cisco terungkap Di pemberitahuan yang diunggah Di Securities and Exchange Commission, yang memengaruhi Disekitar 7% Didalam total stafnya.
Di pernyataan singkat, CEO Chuck Robbins menggunakan istilah AI lima kali, menyoroti upaya perusahaan Sebagai mengikuti perlombaan AI yang Lagi sengit berlangsung. Awal tahun ini, Cisco juga sudah memberhentikan 4.000 atau 5% stafnya. Alasannya, perusahaan ingin menyelaraskan kembali organisasi dan memungkinkan Penanaman Modal Di Negeri Lebih Jelas Di area prioritas utama.
Singkatnya, perusahaan tidak lagi menyembunyikan optimisme mereka atas penggantian karyawan manusia Didalam AI. Akan Tetapi, apakah keputusan ini Akansegera membuahkan hasil Di jangka panjang masih harus dilihat.
Berita Pemutusan Hubungan Kerja tersebut membantu Memperbaiki harga saham Cisco. Masalahnya, berbagai perusahaan mulai sering menggunakan AI sebagai alasan Sebagai upaya restrukturisasi mereka. Nah, para ahli tetap skeptis dan menilai Keahlian AI malah digunakan sebagai kedok Sebagai memangkas pegawai Didalam tujuan lain.
“Melawan Android adalah cerita kedok yang bagus. Akan Tetapi jika Anda mencermati lebih jauh, hal tersebut (Pemutusan Hubungan Kerja) sering kali (hanya) merupakan dinamika ekonomi lama yang sederhana seperti alih daya atau manajemen memangkas biaya Sebagai Memperbaiki gaji Sebagai yang lain.” kata ekonom Universitas Oxford dan ilmuwan data Fabian Stephany. Artinya, Pemutusan Hubungan Kerja itu bisa Karena Itu tidak terlalu berhubungan Didalam AI, hanya sebagai alasan.
Artikel ini disadur –> Inet.detik.com Indonesia: Untung Rp 161 Triliun, Perusahaan Ini Tega Pemutusan Hubungan Kerja Ribuan Karyawan