Jakarta –
Kini, para pelaku Pasar Online menilai biaya tambahan platform bukan lagi sekadar potongan margin, tetapi Pada Di mekanisme Usaha yang harus dikelola Didalam strategi. Komisi, biaya pembayaran, hingga ongkos promosi dipahami sebagai elemen yang mendukung penjualan Ke platform online.
Jika dulu biaya-biaya tersebut Dikatakan membebani, kini banyak seller melihatnya sebagai Penanaman Modal Asing Sebagai Merasakan visibilitas, pembeli Terbaru, dan kenaikan transaksi. Pemilik usaha online produk Perawatan Medis kulit atau skincare Deepmire Skin, Ayu Alpiani mengatakan Kemajuan bisnisnya Di beberapa tahun terakhir tak lepas Di kejeliannya melihat Potensi dan Menyesuaikan Didalam pola belanja daring.
Menurut Ayu, Keahlian Pasar Online membuat penargetan pasar menjadi lebih terarah dan terukur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Toko online seperti saya jauh lebih menguntungkan dan efektif dibandingkan toko offline, terutama Sebagai produk yang segmented seperti skincare organik,” ujarnya, Kamis (4/12/2025).
Ayu mengatakan baik toko online maupun offline sama-sama membutuhkan biaya. Akan Tetapi, toko online yang ia bangun lebih Di lima tahun terakhir itu kini Memperoleh jangkauan pasar jauh lebih luas. la pun merasa sangat terbantu Dari ragam Langkah promosi, mulai Di potongan harga hingga Sosialisasi Politik tanggal kembar.
“Jualan Ke Pasar Online jauh lebih fleksibel dan efisien. Biaya operasional pameran atau toko fisik jauh lebih besar, apalagi kalau traffic lokasinya tidak sesuai target market,” tambahnya.
Kajian terbaru Katadata Insight Center (KIC) terbaru juga menyebut, mayoritas responden, menilai biaya yang dikeluarkan Ke platform Pasar Online sebagai Pada Di strategi Usaha, Didalam skor rata-rata 8,39 (skala 1-10). Artinya, pemilik brand dan usaha, memang memasukkan biaya platform Di Ide strategis mereka.
|
Grafik penilaian seller. Foto: dok. Istimewa
|
Temuan lain Menunjukkan bahwa biaya admin dipandang sebagai Penanaman Modal Asing (skor 8,45) yang berkontribusi Ke peningkatan penjualan dan eksposur produk.Jika dikerucutkan lagi, responden yang Memperoleh usaha toko fisik sekaligus toko online, mayoritas juga menilai kanal daring jauh lebih efektif.
Lalu, Kajian tersebut juga menemukan sebanyak 78% seller menilai Pasar Online memberi Prestasi penjualan lebih baik, Sambil hanya 22% yang merasa toko fisik lebih unggul. Survei tersebut dilakukan Ke 19 September – 9 Oktober 2025 kepada 602 responden.
Tak hanya itu, temuan lain Menunjukkan bahwa admin fee merupakan komponen biaya yang paling dikenal penjual (41,5%), disusul payment fee (34,2%) dan biaya Dukungan Pemerintah ongkir (29,1%) yang paling sering mereka jumpai Di laporan transaksi.
Lebih Menarik Perhatian lagi, sebagian besar seller tidak hanya memahami struktur biaya, tetapi juga menganggapnya sebagai Pada Di strategi Usaha. Rata-rata skor persepsi seller Pada biaya sebagai strategi mencapai 8,39 (Di skala 1-10), Sambil persepsi Pada biaya sebagai Penanaman Modal Asing Sebagai Memperbaiki eksposur berada Ke 8,45.
“Temuan ini Menunjukkan bahwa strategi harga dan promosi masih menjadi pendekatan utama seller Secara Keseluruhan Di Menarik Perhatian pembeli dan Memperbaiki volume penjualan,” menurut KIC.
Fitur iklan dan Sosialisasi Politik berbayar pun tidak Foreign Bagi banyak penjual. Ke Antara berbagai platform, TikTok Shop (15,4%) yang paling sering digunakan seller Sebagai memasang iklan, disusul Tokopedia (15,2%), dan Shopee (13,8%).
Tak hanya itu, Ana Khairani, pengusaha muda asal Bogor yang Memperoleh toko online Batik Organik Bandung menjelaskan pola berbelanja konsumen Ke era digital membuatnya harus melakukan berbagai pendekatan berbeda.
Era Transformasi Digital perdagangan, karakter User Pasar Online sangat dipengaruhi promo dan potongan harga. Pengenaan biaya promosi, lanjut Ana, sudah menjadi Pada tak terpisahkan Di Usaha dan baginya setara Didalam biaya produksi.
“Promo seperti tanggal kembar dan fitur pengiriman gratis itu sebenarnya Menarik Perhatian banget buat pelanggan,” tutur Ana.
Meski begitu, Ana tidak menggunakan seluruh fitur yang tersedia Sebagai mendatangkan trafik sebanyak-banyaknya. Trafik tetap penting, Akan Tetapi ia punya strategi agar pembeli tidak hanya datang sekali lalu pergi.
“Kami lebih fokus Ke Mutu produk dan loyalitas pelanggan,” ujar Ana.
Artikel ini disadur –> Inet.detik.com Indonesia: Bukan Lagi Beban, Seller Kini Anggap Biaya Platform sebagai Penanaman Modal Asing Usaha











