SpaceX Borong Spektrum Rp 43 Triliun Untuk Satelit 5G!


Jakarta

SpaceX, perusahaan antariksa milik Elon Musk, resmi membeli lisensi spektrum tambahan Di EchoStar Corporation senilai USD 2,6 miliar atau Disekitar Rp 43,38 triliun (kurs Rp 16.685 per USD). Langkah ini menjadi Pada Di ambisi besar perusahaan Untuk memperluas layanan komunikasi satelit-Hingga-Telepon Genggam Lewat jaringan Starlink.

Menurut laporan Bloomberg, kesepakatan tersebut mencakup lisensi AWS-3, yaitu pita frekuensi yang dapat digunakan Untuk mendukung komunikasi Antara jaringan seluler dan satelit Di seluruh Daerah Amerika Serikat.


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“EchoStar Corp. melaporkan biaya penurunan nilai sebesar USD 16,5 miliar dan setuju Untuk menjual lebih banyak lisensi spektrum kepada SpaceX milik Elon Musk senilai USD 2,6 miliar Lantaran perusahaan itu Berusaha Untuk membongkar sebagian jaringan nirkabel 5G-nya,” tulis Bloomberg Di laporannya dikutip Sabtu (8/11/2025).

Alih-alih Di bentuk tunai, EchoStar justru Berencana Merasakan saham SpaceX sebagai imbalan atas transaksi ini. Kesepakatan ini juga memperluas kolaborasi Antara kedua perusahaan Sesudah Sebelumnya mereka melakukan transaksi serupa senilai USD 17 miliar.



ADVERTISEMENT

Di pernyataan resminya, EchoStar menegaskan bahwa Usaha utamanya, termasuk layanan TV satelit dan broadband Lewat jaringan Dish, tidak Berencana terdampak Di penjualan ini.

EchoStar menyebutkan sebagai akibat Di beberapa transaksi tersebut, EchoStar mulai menonaktifkan sebagian jaringan 5G-nya yang tidak Berencana digunakan, yang menyebabkan biaya non-tunai satu kali.

Untuk SpaceX, akuisisi ini Karena Itu langkah penting Di layanan direct-to-cell, atau komunikasi langsung Antara satelit Starlink dan Telepon Genggam User tanpa bergantung Di menara seluler tradisional.

Keahlian ini diyakini bakal Karena Itu terobosan besar Di memperluas akses komunikasi, terutama Di Lokasi terpencil yang sulit dijangkau sinyal operator konvensional.
Sebelumnya, SpaceX telah bekerja sama Di sejumlah operator Internasional Untuk menguji kemampuan tersebut dan berencana Mengadakan layanan beta Di 2026.

Meski transaksi ini terjadi Di AS, pengaruhnya bisa terasa Internasional. Keahlian satelit Hingga-Telepon Genggam yang dikembangkan SpaceX Berpeluang menjadi standar Terbaru komunikasi seluler Di masa Didepan, terutama Di Negeri kepulauan seperti Indonesia.

Jika model ini diadopsi, layanan seperti Starlink Direct-to-Cell dapat membantu membuka akses Duniamaya Di Daerah yang belum terjangkau jaringan fiber atau seluler.

Artikel ini disadur –> Inet.detik.com Indonesia: SpaceX Borong Spektrum Rp 43 Triliun Untuk Satelit 5G!