Jakarta –
Menkomdigi Meutya Hafid menekankan pentingnya peran infrastruktur pos dan Komunikasi Sebagai menjaga kedaulatan Republik Indonesia Di era digital. Hal itu ia sampaikan Di Berpartisipasi Di Hari Bhakti Postel Ke-80 Di Kota Bandung, Sabtu (27/9/2025).
Awalnya, Meutya mengulas tentang histori dan peran para Angkatan Muda Perusahaan Telepon dan Telegraf (AMPTT) Di momen Hari Bhakti Postel Ke-80. Peran mereka begitu krusial Supaya kabar kemerdekaan Republik Indonesia bisa tersebar Ke penjuru berbagai Negeri.
“Di tempat inilah, telegram pertama tentang kemerdekaan Indonesia disebarkan Ke dunia. Tanggal 27 September 1945 Lalu menjadi tanggal bersejarah hingga hari ini. Ia menjadi saksi Untuk dunia internasional bahwa Indonesia telah merdeka dan berdiri sebagai bangsa yang berdaulat,” kata Meutya Hafid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Untuk kita kini, peristiwa ini mengingatkan bahwa kedaulatan komunikasi adalah Dibagian yang amat penting dan tidak bisa dipisahkan Didalam kedaulatan bangsa. Prinsip ini tidak berubah Di ini, Malahan Lebih mendesak Sebagai ditegakkan ketika kita memasuki era Konversi Digital Didalam tantangan Mutakhir yang jauh lebih kompleks,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Sesuai arahan Kepala Negara Prabowo Subianto, Indonesia harus menjadi Negeri yang mandiri secara ekonomi. Jalur distribusi nasional pun kata Meutya, Didalam Sebab Itu faktor yang tidak bisa diabaikan Sebagai mendukung pemerataan hingga Ke seluruh Daerah Indonesia.
“Kita harapkan Ke Didepan kolaborasi Di pelaku usaha bisa menjangkau lebih Didalam 50 persen Daerah provinsi Di Indonesia. Lantaran sekali lagi, Indonesia bukan hanya Di Jawa, bukan hanya Di barat Indonesia, tapi jauh sampai timur Indonesia,” ungkapnya.
“Selaras Didalam itu, saya ingin mengingatkan bahwa Didalam setiap paket yang bergerak, membawa data, membawa harapan, membawa pesan, dan juga pola konsumsi Kelompok. Jika sektor ini tidak berdaulat, data tersebut bisa menjadi celah strategis yang bisa dimanfaatkan Didalam pihak luar. Lantaran itu, industri pos harus dikelola Didalam standar Keselamatan yang tinggi, Didalam modernisasi Keahlian dan keberpihakan Di kepentingan nasional,” tambahnya.
Selain industri pos, industri Komunikasi turut berperan Di menjaga kedaulatan. Indonesia menurut Meutya, masih punya PR lantaran ada 2.333 desa yang belum Memperoleh Sambungan Jaringan, 2.017 desa tanpa layanan 4G dan 316 desa terpencil yang memerlukan konektivitas Di sektor Komunikasi.
“Angka ini semua, kami yakini adalah target yang masuk akal jika kita bergandengan tangan Sebagai menyelesaikan pekerjaan Tempattinggal ini bersama, dan Sebagai terus menaikkan konektivitas Di atas angka 80 persen. Posisi Di ini ada Di 80 persen, dan kita Akansegera dorong terus Didalam komitmen bahwa hari ini perjuangan belum selesai,” katanya.
Lalu, infrastruktur Komunikasi Di Indonesia kata Meutya, harus terus ditingkatkan. Di era Politik Global Di ini yang makin dinamis, Konflik Bersenjata antarnegara bukan hanya berbicara masalah strategi senjata Defender, Tetapi menyentuh sektor digital.
“Di Politik Global yang sangat dinamis, bagaimana Di pertikaian beberapa Negeri Di ini, salah satu yang ditargetkan Sebagai dilumpuhkan ketika Di Konflik Bersenjata adalah infrastruktur Komunikasi. Lantaran itu, bukan berlebihan Sebagai mengatakan bahwa infrastruktur Komunikasi yang berdaulat adalah Dibagian Didalam Defender nasional yang tangguh, dan Lantaran itu perlu dan wajib kita jaga bersama,” ungkapnya.
Meutya pun meyakini Indonesia merupakan Negeri yang kuat Sebagai Berusaha Mengatasi berbagai potensi serangan digital. Di momen Hari Bhakti Postel Ke-80, Meutya pun mengingatkan pentingnya sektor pos dan Komunikasi Sebagai menjaga kedaulatan bangsa Didalam berbagai serangan digital.
“Ruang komunikasi dan digital telah menjadi Dibagian Didalam medan Defender bangsa. Maka, menjaga ruang ini bukan hanya tugas Didalam pemerintah, tapi misi strategis yang membutuhkan sekali lagi koordinasi erat Didalam seluruh pemangku kepentingan, industri pos, dan Komunikasi Sebagai bahu-membahu menjalankan Inisiatif prioritas Indonesia,” katanya.
“Hari Bakti Postel Akansegera selalu menjadi pengingat bahwa masa Didepan kita dibentuk Didalam tangan kita sendiri. Pos Akansegera tetap menjadi jantung Pengiriman Untuk rakyat, Komunikasi terus menjadi urat nadi digital Untuk bangsa, dan bersama-sama, keduanya menjadi fondasi kedaulatan Indonesia yang kokoh,” pungkasnya.
Artikel ini disadur –> Inet.detik.com Indonesia: Menkomdigi Tekankan Peran Postel Sebagai Jaga Kedaulatan Negeri Di Era Digital