4 Bangsa yang Membungkam WhatsApp dan Alasan Sesungguhnya

JAKARTA – Untuk lebih Di dua miliar orang Di planet ini, WhatsApp adalah urat nadi kehidupan digital. Ia adalah ruang keluarga, kantor, sekaligus alun-alun tempat bertukar kabar.

Akan Tetapi, Di beberapa sudut dunia, Langkah yang sama justru dipandang sebagai ancaman berbahaya—sebuah “pintu Di” yang harus ditutup Pertemuan-Pertemuan Di Bangsa.

Walaupun terdengar sepele, keputusan sebuah Bangsa Sebagai memblokir fitur panggilan suara (call) atau Malahan seluruh Langkah WhatsApp adalah sebuah jendela yang membuka pemandangan suram tentang bagaimana kekuasaan, ekonomi, dan kontrol informasi bekerja Di era modern.

‘Dosa’ Terbesar WhatsApp: Enkripsi yang Melindungi Kerahasiaan

Apa “dosa” terbesar WhatsApp Di mata para penguasa ini? Jawabannya terletak Di satu fitur yang menjadi kekuatan sekaligus kelemahannya: enkripsi ujung-Di-ujung (end-to-end encryption).

Secara sederhana, fitur ini berarti setiap pesan, foto, atau panggilan suara yang Anda kirimkan dikunci secara digital, dan hanya bisa dibuka Di Anda dan si penerima. Untuk kita, ini adalah jaminan Kerahasiaan. Akan Tetapi Untuk rezim yang terobsesi Di kontrol, ini adalah sebuah mimpi buruk. Mereka tidak bisa lagi Di mudah mengintip percakapan warganya.