Data Bersama Organisasi Ketenagakerjaan Internasional (ILO) Menunjukkan bahwa AI Berencana berdampak lebih besar Ke pekerja perempuan, terutama Hingga Negeri maju. Foto: ist
Pekerja Perempuan Lebih Rentan
Data Bersama Organisasi Ketenagakerjaan Internasional (ILO) Menunjukkan bahwa AI Berencana berdampak lebih besar Ke pekerja perempuan, terutama Hingga Negeri maju.
Automasi pekerjaan Bersama AI diperkirakan Berencana memengaruhi 7,9% pekerja perempuan Hingga Negeri maju, dibandingkan Bersama 2,9% pekerja laki-laki. Hingga Negeri berkembang, dampaknya juga lebih besar Ke perempuan (2,7%) daripada laki-laki (1,3%).
Bias Metode AI
Hingga Di Itu, Metode AI yang bias dapat memperburuk diskriminasi Hingga tempat kerja. Maka Itu, penggunaan AI Di proses rekrutmen, promosi, dan evaluasi kinerja perlu dievaluasi ulang Untuk memastikan keadilan dan akuntabilitas.
Ancaman Pada Daya Tarik Talenta Asing
IMD juga memperingatkan bahwa dampak negatif AI Pada lapangan kerja dapat memicu gejolak sosial dan Mengurangi daya tarik suatu Negeri Untuk talenta Asing. Tenaga ahli Asing cenderung menghindari Negeri-Negeri Bersama masalah sosial, yang Ke akhirnya dapat menghambat Perkembangan ekonomi.
“Beberapa Negeri Memperoleh sistem Pembelajaran yang sangat baik, tetapi gagal Merencanakan SDM mereka dan Menarik Perhatian talenta (Asing) yang tepat Untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja,” jelas Arturo Bris, Direktur IMD World Competitiveness Center (WCC).
Studi ini menggabungkan 31 data statistik dan respons survei Bersama 67 Negeri yang dikelompokkan Di tiga indikator: tingkat Penanaman Modal Asing dan Pembuatan talenta, kesiapan SDM, dan kemampuan suatu Negeri Untuk Menarik Perhatian talenta Asing.
Jika dibandingkan Bersama sejumlah Negeri Hingga Asia Tenggara, daya saing keahlian talenta Hingga Indonesia berada Hingga Pangkat ketiga, seperti tampak Ke daftar berikut:
Singapura (Pangkat 2 Bersama 67 Negeri)
Malaysia (Pangkat 33)
Indonesia (46)
Thailand (47)
Filipina (63)
Indonesia Perlu Belajar Bersama Singapura
Walaupun Pangkat daya saing SDM Indonesia naik Hingga posisi 46 dunia Ke 2024, masih ada banyak ruang Untuk perbaikan. Singapura, yang menempati Pangkat kedua, menjadi contoh bagaimana kesiapan tenaga kerja dan Kemahiran yang tinggi dapat Meningkatkan daya saing suatu Negeri.
Kunci Sukses Singapura
– Sistem Pembelajaran yang Responsif: Pemerintah Singapura selalu memperbarui kurikulum Pembelajaran Untuk mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan terbaru.
– Tingkat Kesiapan Tenaga Kerja yang Kuat: Singapura Memperoleh tingkat Perkembangan tenaga kerja yang tinggi, ketersediaan tenaga kerja terampil, dan ketersediaan Kemahiran keuangan yang baik.
– Kemampuan Menarik Perhatian Talenta Asing: Singapura berhasil Menarik Perhatian tenaga ahli Asing Untuk bekerja Hingga negaranya.
Indonesia Memperoleh daya tarik yang baik Untuk tenaga ahli Asing, Akan Tetapi perlu Meningkatkan tingkat kesiapan tenaga kerja dan Penanaman Modal Asing Di pengembanganpendidikan.
(dan)
Artikel ini disadur –> Sindonews.com Indonesia: Miris! Perempuan Lebih Rentan Kehilangan Pekerjaan Lantaran AI, Menurut Studi Terbaru