Jakarta –
Berbeda Bersama solusi berbasis Ilmu Pengetahuan kecerdasan buatan (Kecerdasan Buatan/AI) Ke umumnya, Indosat Ooredoo Hutchison mengandalkan jaringan 5G Sebagai memperkuat solusi anti-scam dan anti-spam. Solusi tersebut guna mengatasi persoalan Mengelabui Orang Lain online yang kian marak Ke era digital.
Fitur Anti-Spam dan Anti-Scam Indosat bekerja secara otomatis dan real-time Sebagai mendeteksi pengirim pesan atau penelepon mencurigakan, menyaring potensi ancaman, serta Memberi peringatan kepada pelanggan.
Ilmu Pengetahuan tersebut dikembangkan Ke atas fondasi AIvolusi5G, yang merupakan perpaduan Ditengah AI Bersama jaringan 5G milik Indosat yang responsif, adaptif, dan relevan. Bersama kemampuan pemrosesan langsung Ke jaringan, fitur ini tidak memerlukan Gadget canggih atau Sambungan premium, Agar dapat diakses Dari semua kalangan, Ke mana pun mereka berada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya kasih tahu kepada kalian bahwa solusi ini dibangun Ke Indonesia dan Sebagai Indonesia. Produk ini dibangun Di AI Factory yang ada Ke Indonesia didukung Dari GPU Nvidia Blackwell yang merupakan salah satu terbaik Ke dunia dan semuanya dibangun Ke sini,” ujar President Director dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha Di ditemui awak media Ke Kegiatan ‘AI Sebagai Kita Semua’ Ke Kantor Indosat, Jakarta, Kamis (7/8/2025).
Vikram menggarisbawahi selain Pemberian Nvidia, fitur anti-spam dan anti-scam itu juga berjalan Ke atas jaringan 5G. Hal itu Berencana Memberi nilai tambah Di produknya Di Memberi perlindungan kepada para pelanggannya.
ADVERTISEMENT
“Ini bukan hanya pertama kali Ke Indonesia, ini adalah salah satu Di yang pertama Ke kawasan dan dunia, Ke mana kita menggunakan AI plus 5G Sebagai mengatasi persoalan dan juga membangun kepercayaan pemanfaatan AI Sebagai Kesejaganan, Belajar, dan lainnya,” jelasnya.
Berdasarkan laporan Asia Scam Report 2024 yang dirilis Internasional Anti-Scam Alliance (GASA), sebanyak 65% Komunitas Indonesia Memperoleh upaya Mengelabui Orang Lain setiap minggunya, mulai Di pesan teks phishing, tawaran kerja palsu, hingga skema Mengelabui Orang Lain Penanaman Modal. Kebugaran itu yang melandasi Indosat bikin solusi canggih Sebagai Memberi pelindungan Di para pelanggannya.
Wakil Pembantu Ri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menuturkan kerugian Perbankan yang diakibatkan Dari kejahatan siber itu terjadi Pada periode November 2024 hingga Januari 2025. Mengelabui Orang Lain digital tersebut mayoritas bersumber Di pesan instan atau SMS dan 64% spam terjadi Melewati layanan seluler.
“Waktu yang sangat singkat saya kira kurang lebih tiga bulan kerugian Perbankan akibat kejahatan siber ini mencapai angka fantastis, hampir setengah triliun atau Rp 476 miliar hanya Di waktu yang singkat,” kata Nezar Di sambutannya.
Di waktu yang sama, Nezar juga mengungkapkan fakta mengejutkan lainnya, Ke mana sudah ada 1,2 juta laporan Mengelabui Orang Lain digital yang diterima pemerintah.
“Angka-angka ini bukan sekedar statistik, ini adalah peringatan bahwa kita harus bertindak cepat dan bersama,” pungkasnya.
Artikel ini disadur –> Inet.detik.com Indonesia: Indosat Perkuat Perlindungan Digital Pakai Ilmu Pengetahuan AIvolusi5G











