Jakarta –
Berbagai macam pekerjaan benar-benar terancam Dari Cara AI atau kecerdasan buatan. Para eksekutif agaknya mulai berlomba-lomba mengganti tenaga manusia yang merepotkan dan mahal Di AI.
Terbaru, pendiri dan CEO raksasa software Atlassian, Mike Cannon-Brookes, Memperkenalkan bahwa 150 karyawan Berencana diberhentikan, Di beberapa posisi digantikan Di Ilmu Pengetahuan AI. Menurut Sydney Morning Herald, pemutusan hubungan kerja (Pengurangan Tenaga Kerja) ini terutama berimbas Di posisi layanan pelanggan.
Cannon-Brookes membuat pengumuman tersebut Lewat panggilan video Di rumahnya. Staf yang terdampak diperkirakan Berencana Memperoleh gaji Pada enam bulan Hingga Didepan Sebagai pesangon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip detikINET Di Futurism, kejadian ini merupakan pertanda zaman, Lantaran para eksekutif Melakukanupaya mengotomatiskan sebagian pekerjaan Di Pemberian AI. Industri Ilmu Pengetahuan, khususnya, telah diguncang Dari Pengurangan Tenaga Kerja massal Lantaran perusahaan-perusahaan menggandakan Penanaman Modal Asing miliaran Nilai Mata Uang Amerika Di pembangunan dat canter AI dan merekrut talenta-talenta AI papan atas.
Berita ini muncul Setelahnya CEO OpenAI Sam Altman, memperingatkan bahwa kategori pekerjaan seperti Pemberian pelanggarn, dapat segera digantikan Dari AI. “Sekarang Anda menelepon salah satu Di mereka dan AI Berencana menjawab,” kata Altman.
ADVERTISEMENT
Salah satu pendiri Atlassian, Scott Farquhar, membela Pengurangan Tenaga Kerja tersebut. “Beberapa sektor ekonomi kita Berencana tumbuh secara signifikan seiring AI Memperbaiki produktivitas dan beberapa sektor ekonomi kita memang Berencana menyusut seiring kita melakukannya,” cetusnya.
Di postingan blog perusahaan, Atlassian menyinggung kode etik perusahaan, yang membenarkan Pengurangan Tenaga Kerja massal yang dilakukannya. “Nilai kami, ‘Membangun Di Hati dan Seimbang’, adalah tentang membuat keputusan sulit dan tepat Di semangat, empati, dan kepedulian,” demikian bunyi postingan blog tersebut.
Cannon-Brookes sendiri Dilindungi awal tahun ini Setelahnya membeli jet pribadi seharga lebih Di USD 75 juta. Padahal ia getol menyuarakan advokasi iklim dan energi surya.
“Saya tidak menyangkal bahwa saya Memiliki konflik internal yang mendalam mengenai hal ini,” tulisnya mengenai pembelian itu. Ia beralasan membutuhkan pesawatnya Sebagai Keselamatan pribadi.
Artikel ini disadur –> Inet.detik.com Indonesia: Duh, Ratusan Karyawan Ilmu Pengetahuan Dipecat Lantaran Tergeser AI