Jakarta –
Asosiasi Penyelenggara Komunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) mempertanyakan urgensi pemerintah yang mengutamakan lelang frekuensi 1,4 GHz. Spektrum tersebut nantinya diperuntukkan Sebagai layanan keperluan Broadband Wireless Access (BWA) atau layanan Jaringan cepat tetap nirkabel.
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah menyiapkan aturan lelang frekuensi 1,4 GHz yang sudah Melewati tahapan konsultasi publik. Rencananya Ke akhir Februari 2025 Akansegera dimulai proses lelangnya.
Adapun, mengutip Di RPM tersebut, yang mengikuti lelang frekuensi 1,4 GHz ini perusahaan yang Memperoleh izin jaringan tetap block packed switch. Artinya, perusahaan yang Melakukan jaringan fixed broadband berbasis fiber optik bisa mengikuti lelang ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Dibandingkan frekuensi 700 MHz, 2,6 GHz, atau 26 GHz itu sudah Hingga-developed, eksosistemnya siap, walaupun ada perbedaannya, seperti 700 MHz dan 2,6 GHz lebih matang, sedangkan 26 GHz memang masih terbatas,” ujar Rudi Purwanto selaku Chairman of Working Group Spectrum ATSI Di Selular Business Forum, Senin (10/2/2025).
Di segi Alat yang mendukung spektrum frekuensi juga, lanjut Rudi, sudah banyak beredar Hingga pasaran. Agar ia menilai pemanfaatannya sumber daya alam terbatas itu bisa Digunakan dan dirasakan langsung Komunitas.
ADVERTISEMENT
“Terus, bagaimana Bersama frekuensi 1,4 GHz? Kalau kita lihat Hingga Indonesia ini belum ada (Alat yang mendukung spektrum 1,4 GHz). Kalau ekosistemnya ada? Cuma satu, yaitu N75 itu digunakan Sebagai supplementary downlink itu sebenarnya Sebagai mengoptimalkan jaringan supaya Kelajuan downlink-nya itu bisa lebih besar Bersama cara digabungkan Bersama supplementary downlink tersebut. Bersama Sebab Itu, kesimpulannya memang 1,4 GHz hari in ekosistemnya masih missed, jauh Di major,” tutur Rudi.
Sedangkan Hingga satu sisi, pemerintah Di mengupayakan agar Kelajuan Jaringan Indonesia bisa tembus 100 Mbps. Dibandingkan Bersama Negeri tetangga, koneksinya masih tertinggal.
ATSI pun meminta Komdigi Sebagai Melakukan lelang frekuensi 700 MHz dan 26 GHz yang sudah dinanti para operator seluler. Selain Sebagai Meningkatkan kapasitas jaringan, juga dapat Memperkenalkan Ilmu Pengetahuan terbaru yang Pada ini masih terbatas penggunaan spektrumnya.
Sebagai informasi, lebar pita 80 MHz Hingga frekuensi 1,4 GHz nantinya Akansegera dimanfaatkan khusus Sebagai melayani Jaringan Hingga Rumah, juga dapat mendukung sektor Pembelajaran dan Kesejajaran.
Berdasarkan isi Di konsultasi RPM tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio Ke Pita Frekuensi 1,4 GHz yang Akansegera dilelang lebar pita 80 MHz itu berada Hingga rentang frekuensi 1.427-1.518 MHz.
Penggunaannya nanti diberikan Di bentuk Izin Pita Frekuensi Radio (IPFR) kepada penyelenggara jaringan tetap lokal berbasis packet switched Bersama Daerah layanan berdasarkan regional.
Adapun cakupan pita frekuensi 1,4 GHz ini terbagi menjadi tiga regional yang tersebar Hingga 14 zona yang membentang Di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, sampai Papua.
Artikel ini disadur –> Inet.detik.com Indonesia: Utamakan Lelang 1,4 GHz, Operator Singgung Ekosistemnya Belum Matang