Hati-hati Di Belanja Online – Pakar Membeberkan ancaman serangan siber Terbaru yang menargetkan jutaan User Jaringan jelang musim belanja Pada musim liburan tiba. Simak penjelasannya.
Para pakar mengatakan ancaman ini Berencana Meresahkan Di Black Friday dan Cyber Monday Bersama tujuan mencuri data pribadi dan keuangan User.
Menurut Regu Eksperimen EclecticIQ, para penjahat dunia maya memanfaatkan lonjakan Kegiatan belanja online Hingga bulan November, puncak musim diskon Black Friday. Mereka mencuri data kartu kredit, informasi otentikasi, dan data pribadi User Bersama menyamar sebagai situs berbelanja.
Baca Juga : Belanja Mode Online? Coba Dulu Bersama Virtual Try-On!
Kelompok ancaman yang dikenal sebagai SilkSpecter Malahan menggunakan penyedia layanan pembayaran resmi Untuk Meningkatkan kredibilitas situs mereka.
Daftar Domain Berbahaya
Regu peneliti telah mengidentifikasi beberapa domain berbahaya. Berikut contohnya:
- northfaceblackfriday[.]shop
- lidl-blackfriday-eu[.]shop
- Blackfriday-shoe[.]top
Tetapi terdapat lebih Bersama 4,000 domain berbahaya lainnya. User harus tetap waspada Di URL yang mengandung kata Kunci seperti “discount” atau “Black Friday” serta pola seperti “/homeapi/collect” atau “trusttollsvg”.
Malahan FBI juga mengingatkan bahwa diskon besar Bersama situs tak dikenal sering kali merupakan jebakan. User dapat kehilangan uang, data pribadi, dan identitas mereka jika tidak berhati-hati.
“Hindari situs-situs yang tidak dikenal yang menawarkan diskon besar-besaran Ke Produk bermerek. Para penipu sering memanfaatkan pemburu diskon Black Friday dan Cyber Monday Bersama mengiklankan promosi ‘Hanya Sehari’ Bersama merek-merek terkenal. Tanpa sikap skeptis, konsumen bisa saja membayar Untuk Produk yang tidak pernah diterima, Menyediakan informasi pribadi, dan akhirnya hanya Merasakan identitas yang disalahgunakan,” tulis FBI Di website resminya, melansir Forbes, Senin (18/11).
Baca Juga : Perdagangan Elektronik: Masa Di Belanja Hingga Era Digital
Simak Trik Para Penipu!
Para penipu menggunakan berbagai cara Untuk Memikat perhatian korban, melansir Forbes, berikut beberapa trik yang digunakan penipu:
- Diskon besar seperti “80% off” sebagai umpan.
- Domain seperti .top, .shop, .store, dan .vip yang menyerupai Perdagangan Elektronik asli.
- Google Translate Untuk menyesuaikan bahasa situs berdasarkan lokasi IP User, Supaya terlihat lebih meyakinkan.
“Meningkatkan kredibilitas situs phishing Bersama menggunakan Google Translate Untuk menyesuaikan bahasa situs web secara dinamis berdasarkan lokasi IP setiap korban, Supaya situs tersebut tampak lebih meyakinkan Untuk khalayak internasional.” tulis Regu EclecticIQ.
Selain diskon palsu, penipu menggunakan Keahlian pelacakan web seperti OpenReplay, TikTok Pixel, dan Meta Pixel yang serupa seperti situs Perdagangan Elektronik sah Untuk Meninjau perilaku korban.
Situs palsu ini juga mengumpulkan data berharga seperti nomor telepon yang dapat mereka gunakan Untuk vishing (phishing lewat telepon) dan smishing (phising lewat SMS).
Tetapi jangan khawatir, jika Anda berhati-hati dan memperhatikan tanda-tanda situs belanja palsu maka Anda Berencana aman. Menurut Trend Micro, berikut tanda-tanda situs palsu yang perlu diwaspadai:
1. Penawaran yang terlalu menggiurkan.
2. Desain website buruk, banyak typo, dan metode pembayaran tidak aman.
3. Informasi kontak yang tidak jelas atau mencurigakan.
4. Tidak ada opsi pembayaran aman seperti kartu kredit.
5. Aturan pengembalian atau pengiriman yang tidak transparan.
Itulah artikel mengenai bahaya jika tidak berhati-hati Di Belanja Online. Semoga bermanfaat.
Gallery Hati-hati Di Belanja Online, Rekening Anda Bisa Dibobol!
Post Views: 30
Artikel ini disadur –> Beritateknologi.co.id Indonesia: Hati-hati Di Belanja Online, Rekening Anda Bisa Dibobol!