Jakarta, CNN Indonesia —
Cairan kimia caustic soda liquid (NaOH) atau soda api yang dibawa sebuah Kendaraan Pribadi tangki Di Jalan Purwakarta-Padalarang tumpah, Selasa (24/12). Untuk video yang beredar, selain mengenai kendaraan, soda api cair juga berceceran Di jalan hingga Masuk Di saluran air.
Soda api termasuk Untuk bahan berbahaya dan beracun. Untuk jumlah besar tentu bisa menimbulkan bahaya.
Koordinator Grup Kimia Analitik BRIN Andreas Meramalkan konsentrasi NaOH yang dibawa Untuk insiden tersebut berkisar Di 40-50 persen.
Soda api menurutnya bersifat korosif kulit manusia Malahan Di logam.
“Bahan kimia ini Memperoleh potensi bahaya, diantaranya korosi Pada logam, korosif Pada kulit,” ujarnya.
Di kejadian Pemakai kendaraan banyak yang mengaku mata dan kulit perih Di terciprat atau terkena uap soda api yang berceceran Di jalan itu.
Kendaraan yang terciprat cairan itu juga mengelupas catnya.
Peneliti Pusat Kajian Kimia Maju Badan Kajian dan Perkembangan Nasional (BRIN) Roni Maryana mengatakan soda api yang tumpah Di jalan itu berbahaya Untuk manusia dan lingkungan.
Selain berdampak Di logam dan kulit, kata Roni, tumpahan NaOH ini juga bisa berdampak besar Pada lingkungan.
Menurutnya kontaminasi Di air atau tanah Berencana merusak ekosistem, terutama mikroba dan makhluk hidup dikarenakan pH ideal berada Di angka 6 hingga 7.
“Untuk tanaman, kenaikan pH juga Berencana merusak, yang Untuk jangka panjang menyebabkan kematian,” tuturnya.
Maka Untuk itu, perlu proses netralisir pH yang tujuannya menetralkan Situasi lingkungan Untuk Di angka 12 menjadi 7 Bersama Dukungan asam.
Polisi Di ini Ditengah menyelidik dugaan kelalaian Untuk insiden ini.
Sambil Itu Wakil Kepala Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Syaiful Huda menduga ada Pelanggar Di balik tumpahnya cairan kimia itu.
Bukan cuma sopir, perusahaan yang menaunginya juga dinilai perlu dijatuhi Hukuman Politik jika memang ada Pelanggar.
(lom/sur)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia.com Indonesia: Cairan Kimia Tumpah, Pakar Ungkap Bahaya Soda Api Di Orang-Lingkungan