Terseret Konflik Bersenjata Chip AS vs China, Jepang Kebingungan

Tokyo –

Jepang terseret Di Konflik Bersenjata dagang dan Ilmu Pengetahuan Antara Amerika Serikat dan China. Anggota Asosiasi Khusus Wakil Rakyat AS mengancam Berencana Memutuskan tindakan Di perusahaan-perusahaan Jepang jika tak berbuat lebih banyak membatasi penjualan Gadget pembuatan chip Ke China.

Di surat yang dikirim Ke Duta Besar Jepang Sebagai AS, dua perwakilan Asosiasi Khusus Wakil Rakyat mendesak tindakan yang lebih besar Sebagai mengatasi aliran peralatan Produksi semikonduktor Di Jepang Ke perusahaan-perusahaan China.

John Moolenaar Di Partai Republik dan Raja Krishnamoorthi Di Partai Demokrat memperingatkan bahwa Kongres AS Mungkin Saja memberlakukan pembatasan Di perusahaan atau Bangsa yang nekat mengirim peralatan Produksi semikonduktor canggih Ke China.

Jepang, bersama AS dan Belanda, merupakan Bangsa terdepan Di pembuatan dan penjualan peralatan khusus dan seringkali mahal yang digunakan Di pembuatan chip. ‘Pemaksaan’ yang dilakukan AS membuat perusahaan merugi lantaran tidak bebas menjual Ke China.

Raksasa pembuatan chip asal Belanda ASML, membukukan Prakiraan penjualan 2025 yang lebih rendah Lantaran permintaan Di China merosot, menyebabkan penurunan harga saham 16%. ASML Mengantisipasi China hanya Berencana menyumbang 20% Di pendapatan tahunan, turun Di 49% Di tahun-tahun Sebelumnya, Sebelumnya AS memperketat aturan Penjualan Barang Ke Luar Negeri dan mendesak Belanda mengikutinya.

Dua senator itu menuding Beijing aktif memanfaatkan UKM AS, Jepang, dan Belanda Sebagai membangun industri Produksi semikonduktor terbesar Di dunia. “Ini berarti sejumlah besar Penjualan Barang Ke Luar Negeri UKM kita Ke RRC secara langsung masuk Ke perusahaan Bersama pola yang merusak Keselamatan nasional kita,” tulis mereka.

Ancaman Di AS ini menempatkan Jepang Di posisi sulit dan Mungkin Saja kebingungan. Awal tahun ini, para pemimpin Jepang dilaporkan enggan memperluas pembatasan Penjualan Barang Ke Luar Negeri Ke China lebih jauh, mengingat Bangsa tersebut telah menjadi pasar Dunia terbesar Sebagai produk semacam itu Di beberapa tahun terakhir.

Dikutip detikINET Di The Register, Beijing juga mengancam Tokyo Bersama balasan ekonomi yang berat jika Bangsa itu membatasi Lebih Jelas penjualan peralatan pembuatan chip sesuai Bersama Permintaan AS.