Jakarta –
Proses penjajakan Ide merger XL Axiata dan Smartfren tampaknya Berencana berakhir menjelang akhir tahun 2024. Tanda-tanda tersebut diungkapkan Bersama bos operator seluler tersebut.
President Director Smartfren, Merza Fachys, mengatakan Di ini tahap proses due diligence masih terus berlangsung. Kendati begitu, nasib perkawinan dua operator seluler Berencana terungkap segera.
“Di ini proses due diligence terus berjalan dan semoga bisa selesai Untuk waktu Di. Jika proses tersebut selesai, tentu kami berharap hasilnya Berencana positif Supaya Ide merger berlanjut Hingga tahap berikutnya,” ujar Merza kepada detikINET.
Bersama Detail, Merza menyakinkan merger XL Axiata dan Smartfren ini dapat mendukung industri Komunikasi Hingga Indonesia Lebihterus sehat, serta Memberi manfaat terbaik Untuk seluruh kepentingan, seperti pelanggan, industri, dan pemegang saham.
Sambil Itu para pelanggan, dampak yang terjadi ketika XL Axiata dan Smartfren ini bergabung, seperti dikatakan Merza, bisa merasakan Standar layanan yang lebih oke lagi.
“Untuk pelanggan, tentu saja hal ini berarti mereka Berencana Memperoleh Pengalaman Hidup Komunikasi yang prima Hingga seluruh area layanan,” kata Merza.
Secara terpisah, Yang Terkait Bersama merger Bersama Smartfren, XL Axiata enggan Untuk mengungkapkan secara rinci kepada detikINET. Group Head Corporate Communications XL Axiata Reza Zahid Merza, mengatakan menyangkut jangka waktu penjajakan Di kedua perusahaan Komunikasi ini Lantaran itu ranah pemegang saham.
“Update-nya masih proses due diligence,” pungkasnya.
Sebagai informasi, para pemegang saham Smartfren dan XL Axiata, yakni PT Wahana Inti Nusantara, PT Dunia Nusa Data dan PT Bali Media Komunikasi (Sinar Mas) dan Axiata Group Berhad (Axiata), sepakat Untuk memasuki Putaran Mutakhir Ide penggabungan kedua anak perusahaannya.
Adapun kedua para pemegang saham Smartfren dan XL Axiata itu sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang bersifat tidak mengikat, Di Rabu (15/5).
Jika merger XL Axiata dan Smartfren terwujud, maka jumlah operator seluler Hingga Indonesia tinggal menyisakan tiga perusahaan.
Artikel ini disadur –> Inet.detik.com Indonesia: Due Diligence Merger Smartfren XL Axiata Berencana Berakhir, Ini Tandanya